Guideku.com - Traveling ke luar negeri biasanya identik dengan kata-kata mahal, ribet, hingga menakutkan bagi beberapa orang.
Namun, lain halnya dengan travel blogger yang belakangan tengah ramai dibicarakan di media sosial Twitter ini.
Lewat pengalamannya, travel blogger bernama Mardiah ini membuktikan jika traveling ke luar negeri tak melulu harus mahal atau menyeramkan.
Baca Juga: Siap-Siap! Tiket Kereta Api Lebaran Sudah Bisa Dibeli Mulai 14 Februari
Lewat sebuah thread, Mardiah yang dikenal aktif menulis cerita travelingnya membagikan salah satu kisah saat dirinya keliling 4 negara ASEAN dengan modal biaya Rp 3 juta saja.
Sebelumnya, Mardiah sendiri mengaku jika dirinya memiliki persepsi bahwa traveling hanya buang-buang uang. Tetapi, setelah mengikuti sebuah workshop, Mardiah terdorong untuk mencoba traveling ke luar negeri.
Pengalaman traveling ke luar negeri pertama Mardiah adalah Singapura dan Malaysia. Saat itu, dirinya hanya menghabiskan total uang Rp 2 juta untuk tiket PP, paspor, hostel, makan, dan oleh-oleh.
Baca Juga: Cocok Meredam Perut Lapar, 5 Rekomendasi Street Food Dekat UGM
Kecintaan Mardiah pada traveling pun makin berkembang. Salah satu kisah menariknya adalah saat pergi ke 4 negara ASEAN, yakni Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Malaysia, selama 19 hari sendirian pada tahun 2017 silam.
Uniknya, Mardiah rupanya sudah mempersiapkan rencana traveling jauh-jauh hari. Tiket pesawat Jakarta - Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur - Ho Chi Minh sudah dibeli sejak satu tahun sebelumnya dengan harga 150 ribu dan 250 ribu saja.
Agar murah, selama di Vietnam pun Mardiah hanya tinggal di hostel untuk 3 malam. Sisa 6 harinya dihabiskan menginap di rumah warga lokal.
Baca Juga: Jelang Valentine, Simak Resep Mudah Bikin Choco Lava Cake!
Keputusannya tinggal di rumah warga lokal pun memberi Mardiah kesempatan untuk merasakan pengalaman berbeda. Salah satunya, dia ikut belajar memasak makanan lokal yang bernama 'Banh Xeo'.
Sembilan hari di Vietnam, Mardiah menghabiskan total biaya Rp 900 ribu saja. Dari sana, dirinya lantas bertolak ke Kamboja dengan naik bus selama 19 jam.
"Bermodal nama hotel dan bahasa isyarat, gue naik tuktuk dan diantar dengan selamat ke hostel. Sebuah pengalaman luar biasa bukan?" tulisnya, seperti dilansir Guideku.com, Kamis (13/2/2020).
Hal lain yang diperhatikan Mardiah saat traveling adalah kondisi keuangannya sekaligus mata uang yang berlaku.
Berbeda dengan Vietnam, dirinya hanya menghabiskan dua hari satu malam di Kamboja. Pasalnya, Kamboja menggunakan mata uang dolar dan riel.
Karena alasan inilah, Mardiah juga memilih untuk berkeliling dengan sepeda dan wisata ke kampung muslim saja. Mardiah juga rela tidak mengunjungi Angkor Wat karena harga tiket masuknya yang mahal.
Meski begitu, layaknya traveler lain, Mardiah juga sempat mengalami hal menyebalkan ketika tiba di Bangkok naik bus.
Tak cuma uang yang menipis, Mardiah juga gagal tinggal di rumah warga lokal dan terpaksa menyewa hostel sederhana. Sisa uangnya pun hanya tinggal Rp 400 ribu.
Untung saja, dirinya tidak kehabisan akal. Dari pengalaman solo traveling sebelumnya, Mardiah ternyata punya kenalan warga lokal yang masih sering berkomunikasi dengannya.
Beruntung, teman Mardiah di Bangkok ini lantas mengajaknya jalan-jalan bahkan hingga makan malam di atas kapal pesiar secara gratis.
Sebagai tambahan, Mardiah juga inisiatif membuka jastip. Dari sini, kondisi keuangannya pun membaik dan membuatnya bisa bertahan dengan pulang.
Awalnya sempat mengesalkan, Mardiah berakhir tinggal di Bangkok selama 6 hari sebelum melakukan perjalanan darat ke Malaysia dengan kereta.
Di sini, lagi-lagi Mardiah sempat kesulitan karena belum menemukan ATM dan tidak membawa mata uang ringgit. Namun, sembari mengobrol dengan warga lokal di feri, Mardiah malah kembali dibantu dan dibayari ongkos naik Grab.
"Memang orang baik itu dimana aja. Apalagi saat sedang backpacking. Saat kesusahan, pasti ada aja jalannya!" tambah Mardiah.
Perjalanan Mardiah berakhir dengan dirinya naik bus dari Penang ke Kuala Lumpur, lalu kembali ke Indonesia. Tak cuma berhasil keliling 4 negara sendiri, Mardiah juga mendapat uang tambahan dari bisnis jastip dadakannya.
Mardiah sendiri menulis jika salah satu caranya mengumpulkan uang adalah dengan bisnis trip yang berhubungan dengan kecintaannya backpacking.
Selain itu, Mardiah juga memberikan beberapa tips menabung lainnya seperti membawa makan dari rumah dan berusaha menabung paling tidak Rp 10.000 per hari.
Travel blogger satu ini juga tidak malu berjualan atau kerja part time. Sambil berkuliah, Mardiah pun menjadi reseller untuk kerudung hingga bekerja part time di tempat les Kumon.
"Kunci utamanya adalah niat dan konsistensi serta coba cari sumber pendapatan lain selain dari orang tua, seperti berdagang gitu misalnya," pungkas Mardiah soal kesuksesannya menabung dan pergi solo traveling murah ke luar negeri di saat masih kuliah.
Nah, apakah travelers juga terinspirasi untuk melakukan hal serupa seperti travel blogger satu ini? Selamat mencoba dan selamat berpetualang, ya!
featured with permission.