Masih Eksis, Mengulik Payung Juwiring Khas Klaten yang Mendunia

Telah ada sejak zaman Belanda, payung ini dahulu hanya digunakan untuk perlengkapan upacara kematian di desa setempat.

Silfa Humairah
Selasa, 14 April 2020 | 07:00 WIB
Payung Juwiring/Instagram @kun_tama11.

Payung Juwiring/Instagram @kun_tama11.

Guideku.com - Budaya dan tradisi Klaten cukup lekat sebagai bagian yang tentang Indonesia yang ukup dikenal. Maka tak heran banyak produk yang bermunculan bersumber dari Klaten. Seperti halnya kerajinan tangan, Payung Juwiring merupakan kerajinan payung cantik khas Klaten, Jawa Tengah ini. 

Terbuat dari kertas dan dilukis dengan warna-warna yang menarik. Dinamakan payung Juwiring karena para pengrajinnya yang berada di daerah Juwiring, Jawa Tengah.

Telah ada sejak zaman Belanda, payung ini dahulu hanya digunakan untuk perlengkapan upacara kematian di desa setempat. Pada awal kemunculan Payung Juwiring, payung ini memiliki warna polos dan cenderung gelap, seperti warna coklat, hitam dan merah maroon.

Baca Juga: Unggah Foto Cara Membuka Minuman Sachet, Aksi Wanita Ini Malah Ngeselin

Payung Juwiring sendiri, eksistensinya sempat tergeser oleh adanya payung-payung yang berbahan dasar plastik. Pada waktu itu, orang-orang memilih payung plastik karena bahannya yang awet dan warnanya yang lebih beragam, ditambah lagi harganya yang tergolong lebih murah.

Payung Juwiring/Instagram @kabarklaten.
Payung Juwiring/Instagram @kabarklaten.

Harga dari payung ini pun tadinya tergolong sangat murah, hanya seharga Rp 15.000 per buahnya. Namun beberapa tahun terakhir, Payung Juwiring mengalami kenaikan permintaan yang diikuti dengan kenaikan harga jualnya. Keunikan bentuk dan warna-warnanya yang kini telah dimodifikasi, berhasil menarik minat para wisatawan dan konsumen.

Tak hanya wisatawan lokal, konsumen dari mancanegara juga tertarik untuk menjadi pelanggan Payung Juwiring yang istimewa ini. Memiliki peminat yang banyak hingga mancanegara, harga Payung Juwiring saat ini mulai beragam tergantung jenis motif payung dan corak-corak yang dibuat. Bahkan untuk corak yang langka, payung ini dapat mencapai harga sampai dengan jutaan rupiah lho.

Baca Juga: Bak Cakwe, Penampakan Churros Fail ala Netizen Ini Bikin Ngakak Netizen

Payung Juwiring/Instagram @soloindonesia.
Payung Juwiring/Instagram @soloindonesia.

Payung Juwiring saat ini lebih sering digunakan untuk hiasan dan pelengkap interior. Biasanya Payung Juwiring biasanya dijadikan sebuah aksesoris di hotel-hotel, perkantoran dan rumah mewah bernuansa alam. 

Memiliki banyak pelanggan, tak jarang pengrajin Payung Juwiring mengalami kewalahan ketika mengerjakan pesanan. Peminat dari kerajinan cantik yang satu ini meningkat dari tahun ke tahun, tetapi sangat disayangkan pengrajin Payung Juwiring sendiri jumlahnya terbatas. (Arendya Nariswari)

Baca Juga: Lumer Sampai Bleber, Resep Lava Cake Mudah dan Anti Mahal

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak