Guideku.com - Jumat (24/1/2020) malam, ratusan umat Konghucu mendatangi Kelenteng Fuk Ling Miau, Yogyakarta. Umat konghucu memenuhi tiap sudut ruangan di rumah ibadah yang lebih dikenal dengan nama Kelenteng Gondomanan ini.
Sejak pukul 19.50 wib, baik umat konghucu dan masyarakat Yogyakarta telah mendatangi kelenteng yang berada di jalan Brigjend Katamso itu.
"Kedatangan kami memang lebih awal (ke kelenteng Gondomanan) untuk memanjatkan doa menyambut tahun baru Imlek 2571. Tiap tahun keluarga saya rutin sembahyang di kelenteng ini," kata Didik Hendaryanto kepada wartawan, seperti dikutip dari SuaraJogja.id.
Baca Juga: Kami Berkunjung ke Rumah Tan Jin Sing, Kapitan Penemu Borobudur
Didik, ayah dua anak tersebut langsung mendekati altar kelenteng untuk meminta izin kepada dewa dalam melaksanakan ibadahnya.
Usai dari altar, Didik bersama keluarganya mengambil segenggam dupa untuk di sulut di lokasi pembakaran dupa di depan pintu masuk. Sesekali dirinya mengangkat tinggi dupa.
Asap dupa mengepul hingga memenuhi ruangan di dalam kelenteng itu. Selama setengah jam lamanya, umat Konghucu asal Umbulharjo, Yogyakarta itu menjalani prosesi ibadah menyambut tahun baru Imlek.
Baca Juga: Usai Sembahyang, Ini 4 Rekomendasi Kuliner Dekat Kelenteng Fuk Ling Miau
"Saat berdoa tidak ada durasi waktu yang ditetapkan. Bisa 20 menit, 30 menit tergantung pribadi orang masing-masing. Intinya adalah berdoa dengan khusyuk, ikhlas dan berharap hal yang baik di tahun baru Tionghoa kali ini," tuturnya.
Tak hanya Didik yang datang memanjatkan harapan doa terbaik di tahun tikus logam ini. Silvi Amanda (34) wanita yang datang dengan suaminya, hadir dengan harapan baru di tahun baru Imlek 2571 ini.
"Tahun tikus logam merupakan hal yang bisa menjadi motivasi untuk terus berusaha keras layaknya logam. Harapan kami tahun ini dan doa kami di kelenteng ini mendapat jawaban dari dewa-dewi di kahyangan sana," tuturnya.
Baca Juga: Wisata Pecinan di Jogja, Ini Rekomendasi Kuliner Legendaris Dekat Ketandan
Ketua Pengurus Kelenteng Gondomanan, Angling Wijaya menyebut bahwa dalam menyambut pergantian tahun baru dalam penanggalan Tionghoa, kelenteng kerap menggelar berbagai acara. Tahun ini sejumlah pertunjukan barongsai dan kembang api memeriahkan perayaan tahun baru Imlek 2571.
"Kali ini Kelenteng Gondomanan dimeriahkan kembali dengan pertunjukkan barongsai serta kembang api. Pada intinya pergantian tahun baru Imlek harus disambut dengan hati yang gembira. Selain itu, doa yang dipanjatkan para umat dapat dikabulkan dan dimudahkan oleh para dewa," kata Angling.
Pihaknya menambahkan, sekitar 500 umat akan mendatangi Kelenteng untuk berdoa pada malam tahun baru Imlek 2571. Sehingga pihaknya membuka kelenteng sampai pagi bagi umat yang akan berdoa.
"Bagi umat yang ingin berdoa tetap diperkenankan. Kelenteng nanti dibuka hingga pagi. Kami mengucapkan selamat tahun baru Imlek 2571," jelas dia.
Tak hanya umat Konghucu yang datang ke kelenteng Gondomanan. Sejumlah masyarakat berbeda keyakinan pun juga datang untuk memeriahkan pergantian tahun baru imlek 2571 dalam penanggalan Tionghoa.
Dari pantauan SuaraJogja.id, kemeriahan ditunjukan di kelenteng Gondomanan mulai pukul 20.00 wib, dimana pertunjukan diawali dengan tarian barongsai di halaman depan kelenteng setempat. Selanjutnya pesta kembang api juga mereka lakukan.
Tak berhenti di situ, detik-detik pergantian tahun baru Imlek 2571, kegiatan difokuskan di dalam kelenteng dengan memanjatkan doa dan meditasi yang diikuti umat Konghucu. Pemanjatan doa dipimpin oleh seorang biksu Sasana Bodhi.
Tepat pukul 00.00 wib, lonceng serta bedug yang berada di dalam kelenteng dibunyikan. Pemimpin doa, Biksu Sasana Bodhi juga menyiram percikan air dengan dupa kepada umat yang berkumpul di dalam kelenteng.
Rangkaian perayaan Imlek di kelenteng Gondomanan ditutup dengan pesta kembang api di halaman kelenteng pukul 00.10 wib.
SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora