Nampak Sama, Perhatikan Beda Susu UHT dan Susu Pasteurisasi

Bila tak cermat dan salah dalam menyimpan, susu akan jadi lebih cepat rusak.

Arendya Nariswari | Hiromi Kyuna
Kamis, 12 November 2020 | 20:00 WIB
Ilustrasi Susu (Envato elements by Dream79)

Ilustrasi Susu (Envato elements by Dream79)

Guideku.com - Susu menjadi salah satu minuman yang cukup penting untuk pertumbuhan dan juga memenuhi gizi harian. Berbagai jenis susu banyak dijumpai di pasaran, di antaranya susu UHT dan susu pasteurisasi.

Dua jenis susu ini, meskipun tampak mirip, tentu saja ada perbedaannya. Bila salah dalam cara penyimpanan, susu yang dibeli bisa saja rusak dengan lebih cepat.

Susu UHT atau Ultra High Temperature adalah jenis susu yang dipanaskan menggunakan suhu sangat tinggi namun dengan waktu sangat singkat.

Baca Juga: Kapal Pesiar di Singapura Tawarkan Berlayar Tanpa Tujuan

Merangkum dari berbagai sumber, susu UHT yang dipanaskan pada suhu 150 derajat Celcius selama tiga detik dan langsung didinginkan pada suhu 5 derajat Celcius.

Ilustrasi Susu. (Pixabay.com/congerdesign)
Ilustrasi Susu. (Pixabay.com/congerdesign)

Proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi ini akan membunuh semua bakteri yang ada di susu.

Cara penyimpanannya bisa dibilang mudah. Susu UHT cukup aman bila tak dimasukkan ke dalam kulkas selama kemasan belum dibuka.

Baca Juga: Beda Dari yang Lain, Angkringan Ini Malah Jual Soju Halal dan Tteokbokki

Susu UHT bisa bertahan selama 6-12 bulan di suhu ruang selama tak terkena sinar matahari langsung. Apabila kemasan sudah dibuka, susu ini wajib dimasukkan ke kulkas agar tak cepat rusak.

Sementara itu, susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu yang lebih rendah, namun waktunya lebih lama.

Ada dua cara untuk proses pemanasan susu pasteurisasi. Pertama adalah proses sederhana di mana susu akan dipanaskan dengan suhu 65 derajat Celcius selama 30 menit.

Baca Juga: Minuman Cokelat Khas Suku Maya Akan DIsajikan pada Jogja Cocoa Day Part 2

Ilustrasi Susu (Pixabay/falovelykids)
Ilustrasi Susu (Pixabay/falovelykids)

Cara kedua yaitu proses pemanasan suhu tinggi, biasanya dipanaskan pada suhu 75 derajat Celcius selama 15 detik dan setelah itu didinginkan.

Berbeda dengan UHT, proses pemanasan susu pasteurisasi hanya akan membunuh bakteri patogen. Bakteri patogen sendiri adalah bakteri yang buruk untuk tubuh. Nah, bakteri yang tidak membahayakan bagi tubuh ini tetap ada pada susu pasteurisasi.

Perlu diingat bahwa susu pasteurisasi harus selalu disimpan dalam keadaan dingin. Jika tidak disimpan di suhu dingin, susu pasteurisasi akan cepat rusak.

Baca Juga: Bikin Haru, Nenek 78 Tahun Ini Jualan Tahu Gejrot Agar Tak Repotkan Anaknya

Dengan kata lain, susu pasteurisasi wajib selalu dimasukkan ke dalam kulkas. Masa simpan susu pasteurisasi yang belum dibuka pun lebih singkat dibanding susu UHT.

Itulah perbedaan susu UHT dengan susu pasteurisasi. Keduanya tetap dapat memberikan dampak baik untuk tubuh meski melalui proses pemanasan yang berbeda.

Berita Terkait TERKINI
Di Sumatera Selatan, tren jajan tampaknya sudah menjadi gaya hidup harian, terutama bagi kalangan ibu rumah tangga....
food | 10:00 WIB
Bagaimana cara mengetahui kolesterol kita naik usai makan daging kurban?...
food | 10:00 WIB
Ide resep olahan daging kurban selain sate yang mudah dan cepat dimasak di rumah....
food | 10:00 WIB
Setiap kuliner khas ini juga menyimpan cerita dan tradisi yang melekat kuat....
food | 14:27 WIB
Ibadah haji juga jadi momen mencicipi kuliner khas Arab Saudi. Apa saja makanan khas Arab yang jadi favorit jemaah Indon...
food | 10:00 WIB
Olahan makanan di Kediri berbeda dari olahan makanan Jawa Timur lainnya....
food | 10:00 WIB
Berikut ini makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa memicu migrain....
food | 10:00 WIB
Jogja tak hanya tempat wisata yang unggul, namun juga kuliner ekstremnya....
food | 10:00 WIB
Banyak camilan yang dapat dicoba untuk menyehatkan hati dan usus....
food | 16:00 WIB
Tampilkan lebih banyak