4 Camilan Lezat yang Menyehatkan Hati dan Pencernaan, Bisa untuk Alternatif Detoks

Banyak camilan yang dapat dicoba untuk menyehatkan hati dan usus.

Dany Garjito
Senin, 19 Mei 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi kurma (Pixabay/rawpixel)

Ilustrasi kurma (Pixabay/rawpixel)

Guideku.com - Banyak orang yang masih beranggapan bahwa makanan yang sehat untuk hati hanya berupa sayuran rebus atau minum air hangat setiap hari. Sebenarnya, banyak camilan yang dapat dicoba untuk menyehatkan hati dan usus agar pencernaan lancar.

Dikutip dari Times of India, seorang dokter spesialis Gastroenterologi, Dr. Sethi Namun, Dr. Sethi, seorang gastroenterolog dari membuktikan sebaliknya. Dr. Sethi merekomendasikan empat camilan lezat yang tidak hanya nikmat tetapi juga mendukung kesehatan hati dan usus.

1. Kurma dan Kacang Kenari

Baca Juga: Dessert Box Kekinian: Resep Oreo Cheesecake yang Bikin Ngiler

Kombinasi kurma dan kacang kenari ternyata memiliki manfaat untuk hati dan pencernaan. Kurma kaya akan serat larut yang bertindak seperti sapu di dalam usus, membersihkannya dengan lembut sekaligus memberi makan bakteri baik.

Bila dikombinasikan dengan kacang kenari yang kaya akan asam lemak omega-3 anti-inflamasi, duo ini menjadi camilan sempurna untuk menyehatkan pencernaan.

2. Kacang-kacangan dan Dark Chocolate

Baca Juga: Makanan Kekinian: Resep Mango Sticky Rice ala Thailand yang Segar

Vitamin C dari kacang-kacangan yang dicampur dengan dark chocolate mungkin terdengar sangat aneh. Namun, Dr. Sethi melakukan percampuran dua camilan ini dalam rutinitas kesehariannya.

Banyak yang tidak tahu apabila almond dan pistachio mengandung vitamin C dalam dosis yang baik, terutama saat masih mentah. Padukan kacang tersebut dengan cokelat hitam 70% (atau lebih).

Antioksidan dalam cokelat bisa meningkatkan penyerapan nutrisi dari kacang-kacangan. Pada saat yang sama, flavonoid dalam cokelat mendukung jalur detoksifikasi hati.

Baca Juga: Fusion Food: Resep Indomie Carbonara yang Bikin Penasaran

Kombinasi kedua jenis makanan itu tidak hanya meningkatkan energi, tetapi juga bisa mengurangi stres oksidatif yang sering kali menjadi akar dari pencernaan yang lambat, kembung, dan penyumbatan hati.

3. Madu Dipadukan dengan Apel dan Kayu Manis

Apabila dimakan sendiri, apel merupakan buah yang biasa dengan vitamin yang terkandung di dalamnya. Namun, jika dicampur dengan taburan kayu manis hangat dan sedikit madu mentah, apel akan menjadi obat.

Baca Juga: Challenge Masak: Resep Sushi Homemade yang Mudah dan Enak

Kayu manis mengandung Sinameldehida, senyawa yang diketahui dapat menyeimbangkan bakteri usus dan mengatur gula darah. Madu jika dikonsumsi dalam jumlah sedang dapat bertindak sebagai probiotik alami untuk memberi makan bakteri baik dalam usus.

4. Yogurt dan Buah Beri

Mengonsumsi yogurt untuk mendapatkan probiotik memang baik. Namun, bakteri baik membutuhkan lebih dari sekadar produk susu. Mereka juga membutuhkan sesuatu untuk dimakan.

Buah beri, terutama blueberry dan raspberry, kaya akan polifenol. Polifenol berfungsi sebagai pupuk bagi probiotik dalam yogurt, membantu probiotik tumbuh subur dan berkembang biak di usus. Bersama-sama, keduanya menciptakan camilan seimbang yang menenangkan perut dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Sebagai makanan fermentasi, yogurt merupakan camilan yang baik untuk hati. Namun, usahakan untuk mengonsumsi yogurt plain (tanpa rasa dan gula).

Cara Lain untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan

1. Tambahkan makanan fermentasi

Makanan yang difermentasi menggunakan proses alami mengandung probiotik yang dapat memperkuat mikrobioma (atau triliunan bakteri yang hidup di saluran pencernaan). Menambahkan sayuran fermentasi seperti acar, kefir, kimchi, miso, kombucha, asinan kubis, dan tempe adalah cara mudah untuk menjaga kesehatan usus.

2. Kurangi asupan pemanis buatan

Pemanis buatan seperti gula tidak hanya dapat memberi makan bakteri jahat, tetapi juga dapat menekan pertumbuhan bakteri baik. Dengan kata lain, Anda bisa makan semua asinan kubis dan tempe, tetapi tidak akan membuat banyak perbedaan pada usus Anda jika Anda mengonsumsi gula berlebih.

3. Tidur teratur

Untuk menjaga kesehatan usus yang optimal, Anda harus tidur tertatur karena mikrobiota usus memiliki ritme sirkadian seperti kita. Mikrobiota usus kita akan berfluktuasi dalam hal komposisi dan kelimpahan berdasarkan ritme kita saat kita makan dan tidur. Jika ritme sirkadian itu terganggu, maka usus akan mengalami masalah.

Berita Terkait TERKINI
Setelah mengonsumsi banyak daging kurban, kadar kolesterol dalam tubuh bisa meningkat....
food | 10:00 WIB
Di Sumatera Selatan, tren jajan tampaknya sudah menjadi gaya hidup harian, terutama bagi kalangan ibu rumah tangga....
food | 10:00 WIB
Bagaimana cara mengetahui kolesterol kita naik usai makan daging kurban?...
food | 10:00 WIB
Ide resep olahan daging kurban selain sate yang mudah dan cepat dimasak di rumah....
food | 10:00 WIB
Setiap kuliner khas ini juga menyimpan cerita dan tradisi yang melekat kuat....
food | 14:27 WIB
Ibadah haji juga jadi momen mencicipi kuliner khas Arab Saudi. Apa saja makanan khas Arab yang jadi favorit jemaah Indon...
food | 10:00 WIB
Olahan makanan di Kediri berbeda dari olahan makanan Jawa Timur lainnya....
food | 10:00 WIB
Berikut ini makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa memicu migrain....
food | 10:00 WIB
Jogja tak hanya tempat wisata yang unggul, namun juga kuliner ekstremnya....
food | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak