Stay

Turis Mabuk Asal Australia Aniaya Tiga Satpam Hotel di Kuta Bali

Terlapor warga asing yang diduga mabuk dan pulang ke hotel dilihat satpam yang coba menolong, bisik sumber di lapangan, Kamis (31/10/2019).

Dany Garjito

Ilustrasi pemukulan. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi pemukulan. (Pexels/Pixabay)

Guideku.com - Tiga satpam Hotel Town Square Bali yang beralamat di Jalan Nakula nomor 18, Kuta, dianiaya turis asing asal Autralia.

Kekinian, ketiganya sepakat melaporkan kasus penganiayaan yang mereka alami ke Polsek Kuta, Rabu (30/10/2019) dini hari tersebut.

Mereka tidak terima dianiaya bule diduga asal Australia, Scott James Harrison (40), yang pulang dalam kondisi mabuk ke hotel.

Tiga satpam yang melaporkan kejadian ke Polsek Kuta adalah Christofianus Abukun (51), Juplianus Hanu (26) dan Yeremias Hasu (37).

Setelah menerima laporan, ketiga korban langsung mendapat penanganan visum et revertum dari rumah sakit.

Para korban menerangkan, peristiwa penganiayaan terjadi pada Rabu (30/10/2019) sekitar pukul 01.30 dini hari, bertempat di Hotel Town Square Bali di Jalan Nakula nomor 18, Kuta.

Awalnya terlapor, Scott James Harrison datang dengan menumpang taksi dan berhenti di depan hotel.

Selanjutnya, pria diduga warganegara Australia itu hendak masuk ke hotel dalam keadaan sempoyongan diduga habis dari mabuk di tempat dugem.

“Terlapor warga asing diduga mabuk dan pulang ke hotel dilihat satpam yang coba menolong,” bisik sumber di lapangan, Kamis (31/10/2019).

Melihat tamunya dalam keadaan teler berat, tiga satpam mencoba memberikan pertolongan. Tapi siapa sangka, Scott marah dan membentak pelapor dengan kata-kata kasar.

Tidak hanya marah, Scott menampar wajah ke tiga korban. Akibat penamparan tersebut, tiga satpam tersebut tidak terima dan melaporkannya ke Polsek Kuta.

“Tiga korban ditempeleng dengan tangan kosong hingga mengalami luka memar di pipi. Kasusnya masih ditangani Polsek Kuta,” ungkap sumber seperti diwartakan Beritabali.com--jaringan Suara.com.  

Kanitreskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa yang dikonfirmasi Jumat (1/11/2019), belum memberikan jawaban terkait kasus penganiayaan tersebut. Berkali kali di hubungi lewat WhatsApp tidak membalasnya.  

SUARA.com/Reza Gunadha

Berita Terkait

Berita Terkini