Guideku.com - Setelah 28 tahun, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akhirnya selesai dibangun.
Patung setinggi 121 meter itu berdiri dengan gagah di atas lahan seluas 60 hektar di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Sebuah alas penyangga selebar 46 meter membentang, menahan beban patung teringgi kedua di dunia setelah Spring Temple Buddha di Tiongkok tersebut.
Baca Juga: Gelombang Panas, Pariwisata Inggris Ketiban Untung Besar
Sebuah pagelaran akbar, Swadharma Ning Pertiwi menyambut peresmian patung ini pada 4 Agustus lalu.
Pertunjukan kolosal terdiri dari 100 penari dan seniman-seniman di Bali tersebut menceritakan pertemuan Dewa Wisnu dengan Garuda.
Istilah Swadharma Ning Pertiwi sendiri bermakna persembahan seseorang pada tanah kelahirannya.
Baca Juga: Menikmati Pantai Widodaren, Surga Tersembunyi di Jogja
Perayaan ini digelar untuk memperingati perjuangan panjang sang pematung, Nyoman Nuarta.
Ikon baru kota Bali ini melewati 6 era kepemimpinan presiden RI. Disetujui pembangunannya pada tahun 1990 di era Soeharto dan rampung di era Jokowi.
Baca Juga: Soundrenaline 2018 Diadakan di Bali, Ini Harga Tiketnya!
Patung GWK terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton. Dikerjakan 120 pekerja dengan teknik pengelasan dan peralatan yang sederhana.
Dengan ukurannya yang lebih tinggi dari patung Liberty di AS, patung GWK boleh dibilang merupakan salah satu patung tembaga terbesar di dunia.
Baca Juga: 5 Resto Babi Guling di Bali Ini Dijamin Bikin Lidahmu Bergoyang