Guideku.com - Tim arkeolog dari Institut St Petersburg menemukan mumi seorang wanita yang diduga dikubur sekitar 2.000 tahun lalu.
Makamnya terletak di dasar salah satu bendungan hidroelektrik terbesar di dunia, Sayano-Shushenskaya di Rusia.
Kala bendungan air surut pada bulan Mei hingga Juni, tim arkeolog melakukan penggalian, menyisir lokasi penemuan, dan menemukan situs yang berumur ribuan tahun ini.
Baca Juga: Tips Masak Tempe Setipis ATM, Bisa Tahan Setahun Tanpa Pengawet
Konon situs ini telah terjebak di bawah air sejak waduk ini dibanjiri tahun 1980-an.
Saat ditemukan, kondisi tulang belulang dalam keadaan nyaris utuh semua.
Dari hasil forensik, proses mumifikasi terjadi akibat rapatnya keadaan makam yang ditutup sejumlah batu besar. Terlebih, keberadaan suhu dingin ekstrem dan kandungan oksigen yang sangat sedikit membuat proses peluruhan tulang belulang juga berjalan begitu lambat.
Baca Juga: Inilah 5 Restoran dengan Pelanggan Terbanyak di Indonesia
Bersama tulang belulang tersebut ditemukan pula kotak kayu berlapis kulit pohon birch yang di dalamnya berisi cermin bergaya Tiongkok.
Selain itu, ditemukan pula vas bunga khas suku Hunun yang hidup di abad ke-4 dan 5.
Suku Hunun dikenal sebagai suku nomaden yang mengembara dan meneror Eropa di masa silam.
Baca Juga: Bikin Lapar, Ini 4 Jenis Olahan Tempe Setipis Kartu ATM
Dari hasil penelitian sementara jenazah wanita ini diperkirakan merupakan jenazah seorang anggota suku yang dihormati, menilik pakaian sutra dan sabuk manik-manik yang dikenakannya.