Travel
Terumbu Karang Punya Harapan Hidup Tinggi Tanpa Manusia, Mengapa?
Jika karang adalah ibu, kita manusia memperkosa ibunya.
Dany Garjito | Aditya Prasanda

Guideku.com - Empat tahun mengalami pemutihan, kondisi terumbu karang di Big Island, Hawaii dilaporkan kian membaik.
Laporan The Nature Conservancy menyebut sekitar 60 persen karang yang berada di sisi barat Hawaii mengalami pemutihan sejak tahun 2015.
Baca Juga
Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Ditunda, Masih Harga Normal hingga Desember 2022
Berlokasi di Pasar Tradisional, Restoran Ini Sajikan Menu Gastronomi Mewah
Beli Basreng di Pedagang Keliling, Wanita Ini Langsung Tersentuh Usai Ucap Terima Kasih
Pramugari Gendong Bayi yang Menangis Sejak Lepas Landas, Publik: Auranya Positif dan Tulus
Harga Mi Instan Bakal Naik, Menparekraf Sandiaga Uno: Anak Kost Siap-Siap!
Kondisi tersebut bahkan menyebabkan 90 persen karang mengalami kematian.
Pemutihan yang terjadi pada karang merupakan masalah serius yang dialami biota laut tersebut. Faktor penyebabnya pun bermacam, salah satunya perubahan lingkungan seperti suhu air laut yang menghangat.
Karang yang terdampak perubahan suhu air laut lantas melepaskan ganggang warna-warni di dalam jaringannya dan membuat permukaan karang menjadi berwarna putih.

Seperti diketahui, terumbu karang merupakan biota yang menyediakan habitat bagi seperempat kehidupan laut. Keberadaannya berfungsi melindungi garis pantai dari amuk badai.
Belakangan, pesona terumbu karang bahkan sanggup mendorong percepatan ekonomi pariwisata di seluruh dunia.
Tak heran, perannya yang vital begitu berpengaruh pada banyak aspek kehidupan pesisir.
Laporan AP menyebut para ilmuwan menyimpulkan terumbu karang semakin besar harapan hidupnya jika minim dari bermacam kegiatan manusia, macam pemancingan hingga pembuangan limbah yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan hidup sang terumbu karang.
Selain itu semakin terisolir kawasan perairan, semakin besar pula harapan hidup gugusan karang.