Setelah Ribuan Gagak, Giliran Kawanan Nyamuk Raksasa Serbu Kota Wuhan

Setelah ribuan gagak, giliran nyamuk raksasa berdatangan di Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei.

Rendy Adrikni Sadikin
Jum'at, 14 Februari 2020 | 10:37 WIB
Ilustrasi nyamuk. (Pixabay)

Ilustrasi nyamuk. (Pixabay)

Guideku.com - Pengguna media sosial di China melaporkan kejadian tak biasa dengan ditemukannya perilaku 'hewan-hewan aneh. Setelah ribuan gagak, giliran nyamuk raksasa berdatangan di Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei, China. 

Sebelumnya, terdapat sebagian besar video yang menampakkan ribuan burung gagak di Yichang, Jingzhou, Hanchuan, dan Wuhan, kota-kota yang berada di Provinsi Hubei.

Sebagai referensi, Wuhan merupakan ibu kota Hubei, tempat di mana virus corona baru pertama kali dideteksi. Tak hanya pada kota-kota di Hubei, ribuan gagak juga ditemukan di Beijing.

Baca Juga: Ribuan Gagak Serbu Wuhan Bikin Ngeri, Ini Mitologinya di Berbagai Negara

Seorang netizen dari Beijing menulis ,"Saya melihat kawanan gagak yang lebih besar di distrik Haidian Beijing. Setidaknya ada 1.000 gagak".

Ribuan burung gagak terlihat beterbangan di langit Provinsi Hubei, China. (YouTube/ The Epoch Times)
Ribuan burung gagak terlihat beterbangan di langit Provinsi Hubei, China. (YouTube/ The Epoch Times)

 

Menurut laporan dari Daily Star, dalam budaya China, gagak sering melambangkan nasib buruk atau kematian sehingga rekaman yang beredar cukup mengundang narasi ketakutan.

Baca Juga: Rekaman Satelit Bikin Geger, Kota Wuhan China Menyala bak Terbakar

Banyak netizen yang menghubungkan fenomena tersebut dengan virus corona.

Mereka berpendapat bahwa hewan-hewan tersebut bisa 'mencium' aroma kematian dari para korban virus corona yang hampir meninggal di mana bau itu hanya bisa dicium oleh burung gagak.

Kawanan nyamuk raksasa terlihat menempel pada salah satu sudut jalan di China. (Twitter/ Raymond999USA)
Kawanan nyamuk raksasa terlihat menempel pada salah satu sudut jalan di China. (Twitter/ Raymond999USA)

 

Baca Juga: Derita Virus Corona, Pasien Rumah Sakit di Wuhan Malah Diberi Sup Kura-Kura

Namun, masih belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai keterhubungan di atas.

Dilansir dari The Epoch Times, seorang penduduk Beijing mengklaim bahwa dirinya telah melihat sejumlah besar nyamuk "raksasa" yang berkerumun di jalan raya distrik Haidian.

The Epoch Times merupakan sebuah media berita swasta yang menyediakan berita-berita tentang kejadian di China yang bebas sensor.

Baca Juga: Lawan Virus Corona, Wuhan Ubah 3 Destinasi Ini Jadi Rumah Sakit

Meski membuat geger di awal Februari, penampakan ribuan gagak dan nyamuk raksasa ternyata telah beredar di Weibo sejak akhir Januari 2020.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, memang sangat aneh. Bisakah tim peneliti datang dan memeriksanya?" ucap salah seorang warga China di dalam video.

Beberapa netizen di China merasa heran dengan keberadaan nyamuk itu karena biasanya mereka tidak terlihat dan tidak terlalu mencolok di musim dingin.

Sebagai informasi, pada rentang bulan November hingga Maret, kawasan China berada pada musim dingin.

Mereka berpendapat bahwa nyamuk biasanya akan muncul mulai bulan April.

Namun dalam video, terlihat kawanan nyamuk raksasa seukuran jempol orang dewasa yang hinggap pada dinding dekat sebuah jalan raya di distrik Haidian.

Beberapa netizen memamparkan bahwa dalam kebudayaan kuno China, keberadaan sejumlah besar nyamuk di musim dingin adalah pertanda munculnya wabah penyakit menular.

Banyak netizen yang mengaitkan keberadaan ribuan burung gagak dan nyamuk raksasa itu dengan fenomena virus corona meski belum ada bukti ilmiah atau pernyataan dari ilmuwan yang menguatkannya.

Hitekno.com/Agung Pratnyawan

Berita Terkait TERKINI
Di tengah ancaman krisis iklim dan kerusakan alam, banyak orang mulai mempertanyakan bagaimana cara menikmati liburan ta...
travel | 13:18 WIB
Kasus penembakan tersebut menjadi menjadi sorotan terhadap WNA Australia....
travel | 12:13 WIB
Dua orang pendaki tertangkap pada 15 Juni 2025....
travel | 12:50 WIB
Penetapan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional disambut dengan harapan besar, terutama dari para pelaku wisata ...
travel | 11:00 WIB
Aplikasi yang baik akan membantu Anda menghemat waktu dan uang, serta meminimalkan potensi masalah selama proses pemesan...
travel | 10:00 WIB
Diketahui konten itu diunggah oleh akun media sosial TikTok....
travel | 11:15 WIB
Namun Amir meminta Pemda DIY maupun Pemkab Gunungkidul harus memperhatikan jalur-jalur alternatif....
travel | 10:00 WIB
Angela Gilsha mengaku sempat datang ke sana....
travel | 13:22 WIB
Terdapat kenaikan sebesar 8,92 persen dari total kunjungan sebanyak 3.223.229 kunjungan....
travel | 14:27 WIB
Menurutnya peringatan perjalanan dari Australia ini adalah sebuah risiko, namun wisatawan manapun akan aman di Bali jika...
travel | 14:09 WIB
Tampilkan lebih banyak