Travel
Dinilai Mendadak, Protokol Kesehatan Baru Buat Pariwisata Terguncang
Adanya aturan protokol kesehatan baru pada liburan Natal dan Tahun Baru membuat sektor pariwisata kewalahan.
Arendya Nariswari | Hiromi Kyuna

Guideku.com - Satuan Tugas Covid-19 baru saja mengeluarkan aturan baru mengenai perjalanan libur dan tahun baru. Aturan tersebut ditetapkan pada surat edaran tentang protokol kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Peraturan tersebut dirasa cukup mendadak. Hal ini menyebabkan lonjakan antrian test swab antigen pada sejumlah fasilitas kesehatan.
Baca Juga
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Satgas Covid-19 Perketat Aturan Wisata
Ingin Coba Es Kopi, Gadis Ini Malah Jadi Tahu Dirinya Terinfeksi Covid-19
Hilang Indra Perasa, Pasien Covid-19 Ini Nekat Makan Makanan Super Pedas
Terdampak Covid-19, Pilot Tampan Ini Banting Setir Jadi Penjual Burger
Tak Perlu Galau, Begini 7 Tips Aman Naik Pesawat di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19, Sayur dan Buah Organik Laris Manis
Tak hanya itu, keputusan mendadak ini juga menyebabkan sejumlah hotel mengalami pembatalan.
Di daerah Yogyakarta saja, pembatalan reservasi hotel persentasenya mencapai 30 persen. Hal ini disampaikan oleh Ike Janita Dewi, seorang pengamat pariwisata Universitas Sanata Dharma.
"Adanya kebijakan baru tentang aturan rapid antigen yang mendadak ini, cukup membuat dunia pariwisata terguncang," ucap Ike saat menjadi pembicara webinar Suara.com, pada Rabu (23/12/2020).
![Calon penumpang melakukan tes cepat (rapid test) antigen di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (23/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/12/23/41775-tes-cepat-antigen-penumpang-bus.jpg)
Terguncangnya dunia pariwisata ini membuat Ike berempati. Namun tentu saja hal ini dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Selain itu, antrian untuk rapid antigen yang mengular dikhawatirkan dapat membuat cluster baru.
Menurut Dicky Budiman selaku ahli pandemi Global Health Security Griffifth University Australia, terciptanya cluster baru dari antrian rapid test antigen mungkin saja terjadi.
Hal itu bisa terjadi apabila orang yang melakukan tes tidak mengikuti protokol yang berlaku. Misalnya dengan tetap bermobilitas tinggi, dan lainnya.

"Bisa jadi itu (cluster baru Covid-19). Kalo mereka tidak menunggu hasilnya di rumah dan malah berkumpul serta tidak mengikuti protokol kesehatan, hal itu mungkin terjadi," ucap Dicky saat webinar.
Dengan demikian, Dicky mengimbau agar masyarakat yang melakukan rapid antigen tetap menunggu hasil tes di rumah masing-masing. Selain itu tentu saja para pelancong harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan baik dan tidak abai.