Guideku.com - Seniman Didik Nini Thowok menggelar Pameran Topeng dan Kostum di Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Sabtu (14/7/2018). Tak hanya pameran koleksi kostum dan topengnya, Didik Nini Thowok juga menyuguhkan pertunjukkan tari bersama sejumlah penari lain.
Didik Hadiprayitno, atau lebih dikenal dengan nama Didik Nini Thowok merupakan seniman tari kondang asal Temanggung. Karyanya yang unik dan menarik membuat Didik Nini Thowok seringkali diundang ke luar negeri untuk membawakan tari kreasinya.
Mencintai dunia tari sepenuh hati, Didik Nini Thowok banyak belajar tari dari sang ibu, Sumiyati. Pernah diledek seperti perempuan, Didik Nini Thowok justru bangkit dan semakin semangat untuk menunjukkan bakatnya di bidang tari perempuan.
Baca Juga: Sensasi Seru Berenang Bersama Ubur-ubur di Pulau Kakaban
Didik Nini Thowok terkenal dengan karya seni tarinya yang banyak mengangkat tema cross gender. Meski sempat menuai kontroversi, ternyata karya seni tari cross gender Didik Nini Thowok ini disambut baik oleh masyarakat mancanegara. Bahkan di tahun 2004, Didik Nini Thowok telah menerbitkan karya tulisnya lewat bukunya yang berjudul Cross Gender.
Dalam pamerannya kali ini, Didik Nini Thowok memamerkan 8 kostum dan beberapa topeng yang digunakannya ketika membawakan tarian kreasi di berbagai daerah. Sebelumnya, ternyata kostum dan topeng ini juga pernah dipamerkan di Welt Museum Wien di Wina, Austria selama 1,5 tahun.
Tiap kostum yang dipamerkan Didik Nini Thowok dalam acara ini memiliki cerita dan keindahan yang berbeda-beda. Salah satunya kostum yang digunakan Didik Nini Thowok dalam membawakan Tari Beskalan Putri Malang.
Baca Juga: Semangat Jiwa Muda dalam Acara Yogyakarta Gamelan Festival 2018
Kostum ini dibuat selama 3 bulan lamanya oleh seniman Malang bernama Ibu Sartiningsih. Berhiaskan manik mote dan bordir warna-warni yang indah, kostum ini ternyata memiliki berat 15 kg dan hanya digunakan pada event-event khusus saja.