Event
Kenang Emansipasi Perias Ternama Tienuk Riefki untuk Peringati Hari Kartini
Mendiang Hj. Tienuk Riefki dikenal selalu menjaga pakem rias pengantin adat Yogyakarta meski zaman terus berganti. Hal ini lantaran tata rias merupakan salah satu budaya yang harus dijaga.
Arendya Nariswari | Hiromi Kyuna

Guideku.com - Royal Ambarrukmo bersama Pengantin Production dan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta merayakan Hari Kartini 2021 dengan khidmat. Acara peringatan Hari Kartini tersebut diadakan pada Sabtu (24/4/2021), di Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Acara ini mengangkat tema "Trend Tata Rias Tradisional Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya di Era Milenial". Acara ini diadakan sekaligus untuk mengenang mendiang Hj. Tienuk Riefki, seorang penata rias pengantin adat Yogyakarta ternama.
Baca Juga
Tak Habiskan Mi Ayam Buatan Istri, Pria Ini Berujung Diskakmat Warganet
Lagi! Sisca Kohl Masak Crepes Sate Kambing, Wujudnya Bikin Warganet Pusing
3 Tips Temukan Platform Trading Online untuk Pemula dan Profesional
Ekspektasi Tak Seindah Realita, Hasil Kue Ultah Ini Malah Bikin Ngelus Dada
Awalnya Senang Es Kelapanya Diborong, Berujung Nestapa Motor Dibawa Kabur
Masak Steak Wagyu A6 Rp13 Juta dengan Setrika, Warganet Curigai Hal Ini
Tata rias adat merupakan salah satu kekayaan budaya. Tak heran management Royal Ambarrukmo dengan senang hati ikut serta berpartisipasi dalam acara ini.
Royal Ambarrukmo diketahui secara aktif melestarikan budaya dengan cara menjaga, merawat bahkan merenovasi warisan Kraton Kasultanan Yogyakarta yaitu Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo

Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo diketahui menjadi salah satu tempat favori untuk mengadakan acara pernikahan tradisional. Tempat ini juga kerap dijadikan lokasi penyelenggaraan upacara adat dan kegiatan budaya lainnya.
Semangat dan cita-cita Kartini dibagkitkan kembali melalui cerita mendiang Hj. Tienuk Riefky. Beliau merupakan wanita yang sangat berpengaruh dalam melestarikan tata rias pengantin adat Yogyakarta.
Pengalaman ini diceritakan melalui talkshow yang dipandu Dani Wigung selaku pemilik dari Pengantin Production Yogyakarta.
Dr. Wigung Wratsangka sebagai penerima anugerah kebudayaan pelaku dan pelestari adat oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, turut berbagi cerita dalam kesempatan ini.
Pengalaman dr. Wigung Wratsangka bersama mendiang Hj. Tienuk Riefki banyak memberikan warna dalam tata rias dan tata upacara adat Yogyakarta. Bersama para anak didik mendiang Hj. Tinuek Riefki, kisah beliau mengenalkan dan mengajarkan tata rias adat Yogyakarta pada generasi muda diceritakan.
"Almarhumah merupakan sosok yang luar biasa. Beliau selalu mengingatkan zaman boleh berubah, tapi pakem tata rias adat ini harus dilestarikan," ungkap dr. Wigung Wratsangka saat talkshow tersebut.

Para perias muda pun ikut hadir untuk mengenal dan menumbuhkan rasa cinta pada tata rias tradisional. Hal ini agar timbul rasa cinta dan bangga pada budaya bangsa. Tentunya, regenerasi adalah cara melestarikan adat dan budaya.
Peringatan Hari Kartini ini juga dilengkapi dengan pameran dokumentasi foto mendiang Hj. Tienuk Riefki berjudul "REGENERASI". Salah satu mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indoneisa Yogyakarta menjadi kurator pameran ini.
Foto yang dipamerkan merupakan arsip dokumentasi Hj. Tienuk Riefki selama berkiprah di dunia tata rias khususnya tradisional Yogyakarta.
"Semoga acara ini mampu melestarikan adat dan budaya. Meskipun zaman sudah berubah, tetapi tata rias pengantin tradisional dan adat budaya tetap terpelihara meski zaman terus berganti," ujar dr. Wigung Wratsangka.