Bertemu Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu

Beginilah cara hidup sang dewi di tengah masyarakat yang makin maju.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati
Kamis, 23 Agustus 2018 | 15:30 WIB
Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (Pixabay)

Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (Pixabay)

Guideku.com - Bagi kamu penggemar film-film Marvel yang sudah menonton Doctor Strange, nama Kathmandu mungkin terdengar familier bagimu.

Terbentang di dataran yang berbentuk lembah, Kathmandu adalah ibu kota negara Nepal. Kota ini merupakan salah satu kota yang terkenal dengan bangunan bergaya antik dan kuil-kuilnya.

Tidak hanya itu, warga Kathmandu juga memiliki sebuah tradisi unik yang masih mereka lakukan hingga sekarang.

Baca Juga: Nggak Bakal Nyesel, Ini 5 Lokasi Terbaik untuk Menikmati Aurora

Tradisi ini berhubungan dengan Kumari, atau sang dewi hidup yang dapat kamu temui secara langsung saat berkunjung ke Kathmandu.

Bingung?

Perlu kamu tahu sebelumnya kalau Kumari dipercaya sebagai reinkarnasi dari dewi Durga dalam agama Hindu. Roh dari reinkarnasi ini kemudian akan menghuni tubuh seorang gadis cilik yang terpilih.

Baca Juga: Jelajahi Eropa 6 Bulan, Pria Ini Temukan Destinasi Tersembunyi

Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (welcomenepal.com)
Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (welcomenepal.com)

Di Kathmandu, tradisi yang berkaitan dengan Kumari ini sudah ada sejak berabad-abad lamanya.

Meski begitu, kehidupan para gadis kecil yang terpilih sebagai Kumari ini ternyata sama sekali tidak mudah.

Sebelum seorang gadis terpilih menjadi Kumari, mereka harus melalui serangkaian tes dengan tujuan memastikan bahwa fisik mereka sempurna untuk menjadi seorang dewi.

Baca Juga: Garuda Indonesia Online Travel Fair 2018, Ini Jadwalnya!

Tidak hanya itu, mereka juga akan melakukan ritual khusus yang hanya diketahui oleh para pemuka agama di sana. Bahkan, ritual ini dirahasiakan dari orangtua sang Kumari, lho.

Setelah terpilih, maka Kumari hanya boleh menggunakan pakaian berwarna merah, tidak boleh keluar dari rumah dan kuilnya, serta tidak boleh berbicara dengan siapa pun kecuali keluarganya.

Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (instagram.com/exaframe)
Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (instagram.com/exaframe)

Kumari hanya diperbolehkan untuk keluar saat ada festival-festival keagamaan yang berlangsung di Kathmandu.

Baca Juga: Ke Festival Sriwijaya? Jangan Lupa Kunjungi Kampung Arab

Itu masih belum semuanya, teman travelers.

Kumari juga tidak boleh menginjakkan kakinya ke tanah secara langsung, bahkan di rumah sekalipun.

Saat festival, maka akan ada orang-orang yang ditugaskan untuk menggendong atau mengangkat Kumari berkeliling kota.

Bagi rakyat Kathmandu, bertemu dengan Kumari merupakan sebuah kehormatan besar. Jika berkunjung ke kuil, maka mereka pun akan memberikan persembahan dan mencium kaki sang Kumari.

Ini karena keberadaan Kumari dipercaya sebagai pembawa keberuntungan bagi rakyat Kathmandu.

Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (instagram.com/heritagejourneynepal)
Kumari, Sang Dewi Hidup di Kathmandu, Nepal (instagram.com/heritagejourneynepal)

Namun, posisi sebagai Kumari ini tidak akan bertahan selamanya.

Salah satu syarat menjadi Kumari adalah tidak boleh terluka atau mengeluarkan darah. Di sana, darah yang keluar dianggap sebagai sesuatu yang menodai kesucian sang dewi.

Oleh karenanya, pada saat gadis-gadis cilik ini mendapat menstruasi pertama mereka, status sebagai Kumari pun akan dicabut dan Kumari berikutnya akan dipilih.

Banyak mantan Kumari yang menyatakan bahwa transisi kehidupan tersebut adalah sesuatu yang berat bagi mereka.

Percaya atau tidak, gadis-gadis yang mengikuti pemilihan Kumari ini biasanya memang masih sangat muda. Bahkan, ada yang masih berumur dua tahun lho saat pemilihan dilakukan.

Meski begitu, seiring dengan kemajuan yang ada, keluarga para Kumari biasanya akan berusaha untuk memberikan pendidikan secara informal di rumah.

Mereka juga akan membantu gadis-gadis mantan Kumari ini agar dapat menyesuaikan diri dan kembali ke ritme kehidupan normal.

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, rakyat Kathmandu, bahkan gadis-gadis cilik yang terpilih ini, merasa bangga jika mereka dapat menghabiskan masa kecil mereka sebagai seorang dewi.

Nah, bagaimana pendapatmu soal tradisi di Kathmandu ini? Apakah kamu tertarik untuk bertatap mata dengan Kumari suatu saat nanti?

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak