Menyambangi Monumen Pembantaian Killing Fields di Kamboja

Luka di hati dan sejarah masyarakat Kamboja.

Dany Garjito | Aditya Prasanda
Kamis, 14 Maret 2019 | 14:00 WIB
(Pixabay Peter Dargats)

(Pixabay Peter Dargats)

Guideku.com - Konflik horizontal antara militer dan sipil pada tahun 1970-an merupakan salah satu babak paling kelam dalam sejarah berkenegaraan Kamboja.

Saat itu, jutaan masyarakat Kamboja tewas dibantai anggota bersenjata berhaluan komunis radikal, Khmer Merah.

Khmer Merah pimpinan diktator brutal, Pol Pot mencoba mengubah Kamboja menjadi negara pertanian dan menghapuskan segala pengaruh barat di negeri itu.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa di Kamar Hotel Tak Ada Guling

Di puncak kejayaannya, Khmer Merah mengosongkan kota-kota, pabrik hingga sekolah. Jutaan rakyat Kamboja dituntut melakukan kerja paksa mengurus lahan pertanian. Banyak dari mereka yang mati akibat kelaparan, penyakit dan dibunuh militer Khmer Merah secara membabi buta.

Khmer Merah juga membantai warga yang dianggap sebagai kaum intelektual dan memiliki kemampuan berbahasa asing.

Tak terkecuali para pekerja profesional termasuk mereka yang dianggap melek soal kepemilikan barang teknologi macam kacamata dan jam, tak luput dari kekejaman Khmer Merah.

Baca Juga: Video Terseram Raditya Dika, Saat Ari Lasso Digerayangi Kuntilanak di Hotel

(Wikimedia Arian Zwegers)
(Wikimedia Arian Zwegers)

 

Arsip tentang pembantaian mengerikan tersebut kini diabadikan dalam komplek Choueung Ek Genocidal Center atau dikenal juga sebagai Killing Fields.

Di komplek ini, para pengunjung dapat melihat kuburan massal serta kumpulan tulang belulang korban pembantaian Khmer Merah. Tak hanya itu, alat-alat untuk membunuh para korban macam kayu, balok hingga palu juga tersimpan rapi.

Baca Juga: Bak Mukjizat, Pria Ini Selamat Pasca Ditelan Paus Hidup-hidup

(Wikimedia Adam Jones)
(Wikimedia Adam Jones)

 

Para wisatawan akan diajak melintasi waktu, mengenal salah satu babak paling pahit dalam sejarah berkenegaraan Kamboja.

Untuk menyambangi monumen ini, kita harus bertolak 15 kilometer dari kota Pnom Penh, Killing Fields beroperasi dari pukul 08.00 hingga 17.30 waktu setempat.

Baca Juga: Auto Basah, Pengunjung Lagi Ngopi, Akuarium Ini Mendadak Pecah

Berita Terkait TERKINI
Agar siap libur tahun baru 2024, lipat pakaian dengan efisien. Pisahkan berdasarkan kategori dan terapkan teknik Marie K...
travel | 11:31 WIB
Tips aman liburan tahun baru seperti memberi tahu kepala RT atau satpam, menjaga penampilan rumah agar tidak terlihat ko...
travel | 10:59 WIB
Kota Kembang ini menyajikan berbagai tempat wisata menarik, yang akan membuat momen liburan akhir tahun 2023 bisa lebih ...
travel | 16:30 WIB
Salah satu destinasi populer untuk thrift shopping adalah Pasar Cimol Gedebage. Terletak di dekat Pasar Induk Gedebage, ...
travel | 16:00 WIB
Menjelang momen libur akhir tahun 2023, mengunjungi kebun binatang bisa menjadi satu di antara tujuan destinasi wisata p...
travel | 15:34 WIB
Memasuki bulan Desember, satu di antara hal yang terlintas di kepala adalah menikmati momen liburan Natal dan Tahun Baru...
travel | 15:11 WIB
Baru-baru ini, sebuah desa di Thailand Utara memutuskan untuk membuka spot foto Gate of Heaven versi mereka sendiri dari...
travel | 15:00 WIB
Seiring mendekatkan momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, mungkin akan banyak yang merencanakan liburan untuk meng...
travel | 13:47 WIB
kejadian dimulai ketika pria tersebut naik pesawat dari Perth ke Singapura, namun semakin parah ketika ia transit di Sin...
travel | 13:00 WIB
Singapura berhasil mempertahankan gelarnya sebagai kota termahal di dunia untuk kesembilan kalinya dalam sebelas tahun t...
travel | 09:00 WIB
Tampilkan lebih banyak