Ada Pilot Ketiga Dalam Kokpit Sebelum Lion Air PK LQP Jatuh, Ini Kisahnya

Pilot ketiga tersebut duduk di dalam jumpseat atau kursi cadangan di dalam kokpit pesawat.

Dany Garjito
Rabu, 20 Maret 2019 | 16:30 WIB
Ilustrasi Pilot Pesawat Terbang (Pixabay/StockSnap)

Ilustrasi Pilot Pesawat Terbang (Pixabay/StockSnap)

Guideku.com - Seorang pilot ketiga menjadi sosok penyelamat dalam penerbangan Lion Air PK LQP, beberapa jam sebelum pesawat Boeing 737 Max 8 itu jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018 yang lalu.

Seperti dihimpun dari Bloomberg, Rabu (20/3/2019), dalam penerbangan dari Denpasar ke Jakarta pada 28 Oktober 2018 malam, seorang pilot yang sedang tak bertugas justru menjadi penyelamat bagi kru dan penumpang dalam perjalanan tersebut.

Pilot yang identitasnya tak diketahui tersebut duduk di dalam jumpseat atau kursi cadangan yang ada di dalam kokpit, demikian kata dua orang sumber yang terlibat dalam investigasi kecelakaan Lion Air PK LQP.

Baca Juga: Selain Super Junior dan TVXQ, Variety Show Korea Ini Juga Syuting di Jogja

Kala pesawat mengalami masalah di udara, pilot yang hanya menumpang itu dengan tepat mendiagnosis masalah dan memerintahkan kru yang lain untuk mematikan sistem kendali otomatis pesawat. Keputusannya itu menyelamatkan pesawat tersebut.

Apa yang dilakukan oleh pilot ketiga itu adalah meminta kru memutus arus ke sebuah motor yang berfungsi untuk mengarahkan moncong pesawat ke bawah. Malam itu, pesawat tersebut berhasil mendarat di Jakarta.

Keesokan harinya, dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang, pesawat Lion Air PK LQP itu jatuh di Laut Jawa. Sebanyak 189 orang tewas dalam kecelakaan itu.

Baca Juga: Maudy Ayunda dan Adik Liburan di Jepang, Foto Barengnya Bikin Diabetes

Kisah tentang pilot ketiga ini sebelumnya belum pernah diungkap baik oleh Lion Air, Boeing, ataupun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Namun fakta ini bisa memberikan petunjuk dalam penyelidikan kecelakaan Lion Air PK LQP bernomor penerbangan JT 610 dan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa pada 10 Maret silam. Dua pesawat dalam kecelakaan itu sama-sama Boeing 737 Max 8.

Saat ini sebagian besar negara dan maskapai di dunia sudah memutuskan untuk melarang terbang Boeing 737 Max. Hasil penyelidikan awal terhadap kecelakaan Ethiopian Airlines menunjukkan ada kemiripan dengan indisen Lion Air tahun lalu.

Baca Juga: Tiba di Bandara, Super Junior dan TVXQ Siap Syuting di Yogya

Selain itu, pemerintah AS juga kini tengah menggelar investigasi kriminal untuk menyelidiki proses sertifikasi desain Boeing 737 Max 8. Diduga Boeing memperoleh sertifikat untuk pesawat barunya itu dengan cara-cara yang tidak semestinya.

SUARA.com/Liberty Jemadu

Baca Juga: Eksotis, Menikmati Pesona 4 Destinasi Wisata Pesisir di Spanyol

Berita Terkait TERKINI
Totalnya ada 23 hari libur dalam setahun yang bisa dimanfaatkan untuk berlibur!...
travel | 10:00 WIB
Lantas ke mana saja orang-orang superkaya di dunia bakal pergi menghabiskan liburan?...
travel | 10:00 WIB
Jakarta tak pernah kehabisan destinasi maupun acara liburan yang bisa jadi pilihan menarik bersama keluarga....
travel | 12:47 WIB
Bukan cuma bareng teman dan sahabat, ada banyak tempat yang cocok didatangi untuk ngedate bareng pacar lho....
travel | 10:00 WIB
Mendaki Gunung Rinjani adalah tantangan yang tak boleh dilewatkan....
travel | 10:00 WIB
Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan paspor berdasarkan peraturan terbaru? Cek infonya di sini....
travel | 10:00 WIB
Jika Anda merencanakan liburan pertama ke luar negeri, Singapura bisa menjadi pilihan ideal. Selain dekat dari Indonesia...
travel | 10:00 WIB
Mau liburan ke tempat yang sejuk? Jangan sampai salah kostum ya. Simak 5 rekomendasi destinasi wisatanya di artikel ini!...
travel | 10:00 WIB
Tiga negara di Asia ini ternyata punya tradisi menarik yang hanya ada saat menjelang perayaan Natal. Di mana saja?...
travel | 10:37 WIB
Penghargaan ini memberikan manfaat besar bagi halal-preneur serta menjadi momentum penting untuk mendorong industri hala...
travel | 10:38 WIB
Tampilkan lebih banyak