Natuna Kisruh, Polisi Bujuk Warga Terima WNI dari Wuhan

Polisi memastikan seluruh WNI yang kembali dari Wuhan, China dalam kondisi sehat sehingga masyarakat Natuna tidak perlu khawatir.

Dany Garjito
Minggu, 02 Februari 2020 | 14:46 WIB
Ratusan warga Natuna menolak kedatangan WNI dari Wuhan. (Batamnews.co.id)

Ratusan warga Natuna menolak kedatangan WNI dari Wuhan. (Batamnews.co.id)

Guideku.com - Personel Polda Kepulauan Riau terus mengupayakan dialog dengan warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, terkait proses observasi warga Indonesia yang baru tiba dari Wuhan, China. Kekinian Natuna dilanda kerusuhan yang disebabkan oleh penolakan warga terhadap WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Polisi memastikan seluruh WNI yang kembali dari Wuhan, China dalam kondisi sehat sehingga masyarakat Natuna tidak perlu khawatir, karena lokasi observasi WNI tersebut juga relatif jauh dari pemukiman warga.

"Akan dilakukan dialog kembali," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, Komisaris Besar Polisi Harry Goldenhardt, di Batam, Minggu (2/2/2020), seperti dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Demo Tolak Ratusan WNI dari Wuhan, Kerusuhan Terjadi di Natuna

Ia juga mengimbau warga untuk menerima WNI yang baru tiba, karena mereka adalah saudara sebangsa. Mengenai pengamanan di lokasi observasi, ia mengatakan TNI menjadi unsur terdepan.

Pengamanan di Natuna, akan terus berlangsung hingga proses obserbasi dinyatakan selesai oleh pemerintah.

"Kami memberikan pemahaman keputusan pemerintah sudah dengan kajian matang," kata dia.

Baca Juga: Jadi Lokasi Observasi WNI dari Wuhan, Ini 4 Fakta Menarik Tentang Natuna

Kerusuhan di Natuna

tak jauh dari Bandara Raden Sadjad, Ranai Kabupaten Natuna, ratusan massa bentrok dengan aparat TNI menentang kedatangan WNI evakuasi di Wuhan. Massa yang khawatir dengan virus corona ini menjadi tak terkendali. Mereka dihantui terjangkit virus mematikan itu.

Demonstrasi pecah selama dua hari. Bahkan Minggu (2/2/2020) pagi, kerusuhan terjadi di dekat Bandara Raden Sadjad persisnya di depan Mako Lanal Ranai. Aksi massa rusuh menentang kedatangan evakuasi WNI Wuhan.

Baca Juga: Kunjungi Medan, Yuni Shara Beri Imbauan Soal Virus Corona

Sehari sebelumnya massa yang melakukan demonstrasi di Kantor DPRD Natuna sempat dijumpai oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Sabtu (1/2/2020) petang.

Menkes meminta warga untuk tidak khawatir. Ia memastikan ratusan WNI Wuhan yang akan dievakuasi ke Natuna tersebut tidak terinfeksi corona.

“Mereka itu sehat semua, Bapak-bapak Ibu-ibu jangan khawatir, mereka tidak terinfeksi penyakit corona,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa WHO telah menginstruksikan untuk tidak mengeluarkan Warga Negara Asing (WNA) dari China jika diketahui terinveksi corona

"Kami pun tidak sembarang berani menjemput dan menyambut mereka kalau memang mereka terinveksi,” ujar Menkes dihadapan massa.

Namun hal itu tak membuat penolakan massa berubah. Anggota DPRD Natuna Wan Aris Munandar mewakili warga.

Menurutnya warga Natuna yang sudah paranoid dengan corona memiliki dua opsi. "Tidak turun di Natuna atau dioservasi di kapal KRI," ujarnya.

Ratusan WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China yang sebelumnya transit di Batam saat ini telah tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai Kabupaten Natuna, Minggu (2/2/2020).

Dua pesawat milik TNI AU jenis Boeing 737 sudah mendarat Ranai. Dua pesawat mendarat pukul 11.22 WIB dan 11.05 WIB. Gelombang terakhir akan datang menggunakan Pesawat Hercules.

Ada sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China. Mereka sebelumnya dijemput dengan Maskapai Batik Air dari Wuhan ke Batam. Dari Batam petugas yang dilengkapi dengan pakaian pengamanan memindahkan mereka menuju dua pesawat Boeing 737 milik TNI AU dan satu pesawat Hercules.

Para WNI evakuasi Wuhan memasuki hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna.

Ratusan WNI dari Wuhan itu akan diobservasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Ranai Kabupaten Natuna yang direncanakan selama 14 hari. Di dalam hanggar sudah didirikan tenda dan peralatan medis.

Dari 245 WNI di Wuhan, sebanyak 238 yang dievakuasi, sisanya menolak dan ada yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di Wuhan.

Sementara itu skema yang dijalankan dalam evakuasi ini, para WNI nantinya akan diobservasi selama 14 hari. Sedangkan kru pesawat yang bertugas dalam pemulangan WNI ini juga akan diobservasi selama 2 atau 3 hari.

SUARA.com/Pebriansyah Ariefana

Berita Terkait TERKINI
Kota Wina di Austria selama tiga tahun berturut-turut berhasil menempati posisi pertama sebagai negara paling layak huni...
travel | 10:00 WIB
Issa Xander cuma punya paspor Amerika Serikat....
travel | 10:00 WIB
Simak 12 rekomendasi lokasi wisata gratis dan menarik untuk opsi liburan hemat dan minim biaya....
travel | 10:00 WIB
Taman-taman asri ini dapat menjadi tempat healing dari hiruk-pikuk perkotaan. Baik untuk berolahraga, bersantai, atau me...
travel | 10:00 WIB
Bingung mau ke mana di akhir pekan? Coba saja rekomendasi tempat wisata Jakarta viral terbaru berikut ini....
travel | 10:00 WIB
Masih belum menemukan tujuan liburan akhir tahun? Simak di sini untuk dapat rekomendasi 10 wisata hidden gem di Bali yan...
travel | 10:00 WIB
Ingin mencari inspirasi tujuan wisata akhir tahun? Berikut 10 wisata hidden gem Lombok yang bisa kamu kunjungi selain Gi...
travel | 10:00 WIB
Januari 2025 menawarkan beberapa kesempatan long weekend yang dapat dimanfaatkan, terutama bagi mereka yang ingin menikm...
travel | 10:00 WIB
Promo Imlek 2025 datang lagi. Ini saatnya untuk menikmati berbagai macam diskon dan penawaran spesial lainnya....
travel | 10:00 WIB
Di tahun 2025 ini, Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR secara resmi menyampaikan bahwa ada penurunan Biaya Penyele...
travel | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak