Guideku.com - Sosok Gus Miftah, ulama yang dikenal karena gaya berdakwahnya yang unik dan langka, kembali menjadi perhatian.
Belum lama ini, Gus Miftah terlihat berkunjung ke Babalu Cafe yang beberapa waktu lalu sempat viral.
Bagi Anda yang belum tahu, Babalu Cafe merupakan restoran di daerah Purwodadi yang viral karena gaya memasak si pemilik, Chef Antok.
Baca Juga: Makan Sampai Mulutnya Belepotan, Angela Lee Bikin Netizen Mabuk Kepayang
"Sok kabeh!" atau "Tuang semua!" adalah kata-kata andalan Chef Antok saat masak sambil marah-marah di Babalu Cafe.
Karena videonya yang memasak sambil marah-marah hingga melempar alat-alat masak, baik Chef Antok maupun Babalu Cafe pun menjadi viral.
Meski begitu, di balik aksinya yang marah-marah saat di dapur, ternyata ada kisah menginspirasi. Hal ini terungkap dari pembicaraan Gus Miftah dengan Chef Antok.
Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini Resep Sajian Vegan ala Golden Globe
"Ekonominya mapan, perjuangannya lancar, hidupnya istiqomah, matinya khusnul khotimah, surga. Jadi jangan meremehkan orang jualan kayak gini. Luar biasa itu," ujar Gus Miftah sambil menikmati menu seafood di Babalu Cafe.
Ungkapan Gus Miftah itu pun lantas ditanggapi oleh Chef Antok yang mengaku jika dirinya sempat salat tahajud 30 hari sebelum memutuskan berjualan seafood.
"Setelah lulus S2, saya memutuskan keluar ngajar sebagai guru. Saya setiap jam 12 malam, di jam yang sama, di tempat yang sama. Walau masih jualan, saya nggak peduli dibayar atau nggak. Setiap jam 12, nota saya taruh meja semua. Yang penting jam 12 selama 30 hari saya salat tahajud," bebernya.
Baca Juga: Ngeyel Merokok di Restoran, Pria Ini Digerebek 'Tim SWAT'
"Saya berdoa cuma satu, pantas nggak saya keluar dari guru. Kalau saya jualan bagaimana," imbuh Chef Antok.
Pengakuan itu pun lantas mendapat banyak apresiasi dari warganet yang turut merasa terinspirasi.
"Mas Antok sang inspiratif."
"Sama-sama berilmu ini," puji warganet.
"Inspirasi, sebagai seorang guru yang gaji pedih semoga saja saya bisa kuat dan mempertahankan usaha sampingan," tambah yang lain.