Lifepatch Jogja Galang Dana Demi Penerangan Tenaga Surya di Palu

Bantuan dan donasi dari berbagai daerah di sudut Indonesia terus mengalir. Tak terkecuali dari Yogyakarta.

Dinar Surya Oktarini | Aditya Prasanda
Selasa, 02 Oktober 2018 | 09:00 WIB
Suasana setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). [Suara.com/Muhammad Yasir].

Suasana setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). [Suara.com/Muhammad Yasir].

Guideku.com - Duka masih menyelimuti Palu dan Donggala paska gempa berkekuatan 7,4 Skala Ritcher dan tsunami setinggi 1,5 meter memporak-porandakan kedua kota di Sulawesi Tengah tersebut.

Hingga Minggu (30/9/2018) tercatat 832 orang tewas dan lebih dari 500 orang mengalami luka.

Sementara itu hingga hari ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus melakukan pendataan dan pencarian korban yang selamat.

Baca Juga: Nggak Sembarangan, Ini 5 Etika Saat Berwisata ke Vietnam

Gempa di Palu dan Donggala juga menyebabkan 16.732 warga terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian.

Bantuan dan donasi dari berbagai daerah di sudut Indonesia terus mengalir. Tak terkecuali dari Yogyakarta.

Salah satunya seperti yang digagas organisasi lintas-disiplin berbasis komunitas, Lifepatch.

Baca Juga: 5 Destinasi di Bangka Tawarkan Keelokan Khas Pesisir Sumatera

Cetak layar (Instagram/Lifepatch)
Cetak layar (Instagram/Lifepatch)

 

Melalui instagram resminya, organisasi yang bergerak di bidang seni, sains dan teknologi ini melakukan penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan penerangan warga terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Dana yang terkumpul rencananya akan disalurkan untuk membeli powerbank tenaga surya dan lampu penerangan tenaga surya yang begitu dibutuhkan warga saat ini.

Baca Juga: 6 Paket Wisata Kuliner Anti Mainstream Bareng Belmond

Sehari-hari, komunitas yang terbentuk pada 26 Maret 2012 ini aktif menggelar beragam kegiatan lintas disiplin yang melibatkan inisiatif warga.

Tercatat ratusan workshop telah mereka gelar, dari lokakarya pertunjukan berbasis seni, hingga bermacam workshop aplikatif macam pembuatan Tempe hingga membuat kebun vertikal.

Baca Juga: Lagi di Hotel Kala Gempa, Harus Gimana?

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak