Suasana setelah gempa bumi dan tsunami menghantam Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). [Suara.com/Muhammad Yasir].
Guideku.com - Duka masih menyelimuti Palu dan Donggala paska gempa berkekuatan 7,4 Skala Ritcher dan tsunami setinggi 1,5 meter memporak-porandakan kedua kota di Sulawesi Tengah tersebut.
Hingga Minggu (30/9/2018) tercatat 832 orang tewas dan lebih dari 500 orang mengalami luka.
Sementara itu hingga hari ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus melakukan pendataan dan pencarian korban yang selamat.
Baca Juga: Nggak Sembarangan, Ini 5 Etika Saat Berwisata ke Vietnam
Gempa di Palu dan Donggala juga menyebabkan 16.732 warga terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian.
Bantuan dan donasi dari berbagai daerah di sudut Indonesia terus mengalir. Tak terkecuali dari Yogyakarta.
Salah satunya seperti yang digagas organisasi lintas-disiplin berbasis komunitas, Lifepatch.
Baca Juga: 5 Destinasi di Bangka Tawarkan Keelokan Khas Pesisir Sumatera
Melalui instagram resminya, organisasi yang bergerak di bidang seni, sains dan teknologi ini melakukan penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan penerangan warga terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Dana yang terkumpul rencananya akan disalurkan untuk membeli powerbank tenaga surya dan lampu penerangan tenaga surya yang begitu dibutuhkan warga saat ini.
Baca Juga: 6 Paket Wisata Kuliner Anti Mainstream Bareng Belmond
Sehari-hari, komunitas yang terbentuk pada 26 Maret 2012 ini aktif menggelar beragam kegiatan lintas disiplin yang melibatkan inisiatif warga.
Tercatat ratusan workshop telah mereka gelar, dari lokakarya pertunjukan berbasis seni, hingga bermacam workshop aplikatif macam pembuatan Tempe hingga membuat kebun vertikal.
Baca Juga: Lagi di Hotel Kala Gempa, Harus Gimana?