Guideku.com - Dibanjiri kritikan pasca menampilkan replika pakaian rusak dan sobek milik korban yang tewas dan terluka akibat kecelakaan kereta, perusahaan infrastruktur kereta asal Belanda, ProRail kukuh menggelar kampanye 'Victim Fashion'.
Replika pakaian yang disuguhkan secara online tersebut merupakan kampanye keselamatan bagi pengguna kereta api. Konon, ProRail membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mencanangkan kampanye tersebut
Dalam kampanyenya, ProRail menampilkan kemeja, jaket, gaun serta item pakaian korban kereta lainnya dalam keadaan rusak dan sobek. Tak sebatas visual, foto-foto yang ditampilkan pada situs ProRail juga disertakan keterangan soal penyebab kecelakaan yang menimpa si empu pakaian.
Baca Juga: Bantu Penderita Kejang di Kereta, Kisah Menginspirasi Ini Jadi Viral
Pro dan kontra pun bermunculan pasca kampanye ini digalakkan, tidak sedikit masyarakat yang melayangkan protes sebab menilai kampanye tersebut terlalu menyeramkan dan cenderung membuat korban serta keluarga korban sulit beranjak dari trauma.
Dibanjiri kritikan, otoritas ProRail yang tak lantas mengendurkan niat, justru kukuh menjalankan kampanye tersebut. Tingginya angka korban tewas dan terluka akibat kecelakaan kereta di Belanda menjadi alasan utama kampanye ini terus mereka galakkan.
Baca Juga: Ngeselin, Aksi Penumpang KRL Ini Bikin Kereta Tak Kunjung Berangkat
Laporan BBC menyebut jumlah korban di sekitar rel kereta Belanda naik hingga tiga kali lipat sejak tahun 2016.
''Wajar dalam setiap kampanye nan konfrontatif, pro dan kontra bermunculan,'' tanggap Juru bicara ProRail, Jaap Eikelboom menanggapi reaksi keras terkait kampanye tersebut.
Ia menambahkan, ''Kami justru merasa kampanye ini berhasil, sebab kemudian orang-orang mendiskusikannya. Semua dilakukan agar dapat mengurangi angka kecelakaan yang begitu tinggi,'' tutup Jaap Eikelboom.
Baca Juga: Jauh dari Kata Modern, Begini Kereta Gantung Kuno ala Jepang