Guideku.com - Peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Palangkaraya pada Senin (29/10/18), tentunya menyisakan duka mendalam bagi dunia penerbangan Indonesia.
Tak hanya itu saja, kecelakaan ini menyebabkan sejumlah orang menjadi trauma untuk memilih pesawat sebagai alat transportasi ke berbagai daerah.
Baru-baru ini banyak orang memperbincangkan temuan teknologi kabin lepas pada pesawat yang muncul dari ide seorang insinyur penerbangan bernama Tatarenko Vladimir Nikolaevich.
Baca Juga: Bukan JT 610, Ini Klarifikasi Conchita Soal Unggahan Instagramnya
Dihimpun Guideku.com dari laman Inquisitr, pria asal Ukraina ini mengusulkan desain untuk mengantisipasi banyaknya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan pesawat.
Desain pesawat ulang ini mampu melepaskan kabin dari badan pesawat ketika situasi darurat. Bahkan, desain 'detachable cabin' ini bisa mendarat di air maupun tanah.
Baca Juga: Unggah Foto Belasungkawa Lion Air JT 610, Selebgram Ini Dikecam
Kabin yang dapat dilepas ini dilengkapi dengan parasut dan tabung pelampung untuk pendaratan darurat di atas air.
Nikolaevich yakin bahwa penerbangan aman bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Tetapi perlu diketahui, untuk mewujudkan desain pesawat detachable cabin ini dibutuhkan sistem standarisasi dan tes operasional terlebih dahulu selama empat tahun.
Baca Juga: Have a Safe Flight dan 5 Ucapan Ini Berarti Banget Buat Pramugari
Bukan hanya itu saja, biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan desain pesawat detachable cabin ini sangatlah besar.
Banyak masyarakat yang sangat mendukung penemuan Tatarenko Vladimir Nikolaevich.
Baca Juga: Kisah Berada di Dalam Lion Air JT 610, Beberapa Jam Sebelum Jatuh
Tetapi tak sedikit pula pihak yang menganggap desain pesawat detachable cabin ini tidak praktis untuk diterapkan.
Desain pesawat detachable cabin Nikolaevich ini hingga saat ini belum diproduksi. Harapannya pesawat detachable cabin ini segera dibuat ya, travelers.
Dengan begitu masyarakat tidak perlu takut lagi untuk menggunakan alat transportasi pesawat.