Jumlah Pendaki di Gunung Everest Dibatasi, Ternyata ini Sebabnya

Demi alam yang lebih baik.

Dany Garjito | Aditya Prasanda
Jum'at, 25 Januari 2019 | 21:30 WIB
(Pixabay Simon)

(Pixabay Simon)

Guideku.com - Terhitung tahun 2019, pemerintah China berencana membatasi jumlah pendaki yang diperbolehkan menapak puncak Everest.

Laporan The Independent menyebut tahun ini puncak Everest hanya boleh didaki 300 pengunjung, atau setara sepertiga jumlah pendaki di tahun-tahun sebelumnya.

Tahun 2017, Gunung Everest pernah memecahkan rekor jumlah pendaki terbanyak yakni 648 orang, 202 di antaranya berhasil mencapai puncak.

Baca Juga: Melebur dengan Tebing Batu, Inilah Desa yang Melawan Hukum Gravitasi

Pembatasan yang diberlakukan tahun ini difungsikan agar otoritas setempat dapat melakukan pembersihan secara menyeluruh di puncak Everest.

Tak dapat dipungkiri, jumlah pengunjung yang begitu banyak dari tahun ke tahun menyebabkan begitu banyak sampah ditemukan di sepanjang Everest. Disana, tak sulit kita menemukan sampah seperti kantong plastik, tenda, tabung oksigen, peralatan masak hingga mayat korban keganasan alam puncak tertinggi di muka bumi tersebut.

Tercatat sepanjang tahun 2018, Gunung Everest menelan delapan orang korban.

Baca Juga: Bikin Heboh, Sekelompok Mahasiswa Gelar Pertunjukan Musik di Pesawat

(Pixabay Free Photos)
(Pixabay Free Photos)

 

Hingga hari ini, otoritas China perlahan mulai memunguti dan mendaur ulang sampah-sampah yang tersisa di puncak Everest.

Tak hanya sampah, Everest juga dipenuhi dengan limbah kotoran manusia. Tak heran gunung ini juga didapuk predikat sebagai toilet tertinggi di muka bumi, sebab begitu banyaknya kotoran manusia yang dapat ditemukan disana.

Baca Juga: Dijanjikan Gaji 1 Miliar, Pekerjaan di Bandara Ini Tetap Tak Diinginkan

Bahkan sebab kotoran tersebut pula, para porter di Everest pernah membawa turun 14 ton limbah manusia ke sebuah kawasan bernama Gorak Shep, sebuah danau beku di ketinggian 5 ribu meter di atas permukaan laut.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak