Guideku.com - Kasus begal payudara lagi-lagi terjadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setelah wisatawan asing yang jadi korban karena diremas payudaranya oleh guru honorer di kawasan Prawirotaman, kali ini mahasiswi yang jadi korban.
Korban berinisial PK (19), adalah warga Cawilayan RT 05, RW 01 Layansari, Gandrung Mangu, Cilacap. Puji mendapatkan perlakuan pelecehan seksual pada Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapolsek Kraton, Kompol Etty Haryanti, Rabu (17/7/2019), mengungkapkan kejadian bermula dari korban yang bersama temannya berjalan kaki dari Malioboro ke Ngasem untuk memesan taksi online sekitar pukul 20.30, seperti dikutip dari Suara.com.
Baca Juga: Mahasiswi Jadi Korban Begal Payudara di Malioboro, Pelakunya Tukang Cilok
Namun di selatan gapura Ngasem, Puji didatangi tersangka yang tiba-tiba memegang payudaranya. Korban yang tidak terima perlakuan orang yang tidak dikenal itu lalu berteriak.
"Korban yang kaget lalu teriak dan mengejar pelaku," ujarnya.
Teriakan korban akhirnya didengar warga sekitar. Mereka mendatangi korban dan mencoba membantu menangkap pelaku.
Baca Juga: Guru Olahraga Cabuli Bule di Prawirotaman, Pelaku Malah Salahkan Korban
Pelaku berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Kraton. Diketahui pelaku berinisial US (29), warga Jalan Lingkungan Tanjung RT 03 16 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Pelaku merupakan pedagang cilok keliling.
Pelaku akhirnya bisa diamankan berkat bantuan warga dan dibawa ke Polsek Kraton. US terancam pasal 281 KUHP dengan ancaman 2 tahun penjara,
"Korban juga melaporkan ke kami untuk kemudian diproses secara hukum," imbuhnya.
Baca Juga: Keringkan Pakaian Dalam di Pesawat, Aksi Wanita Ini Bikin Warganet Jijik
Oknum guru melakukan aksi begal payudara di Prawirotaman
Sebelumnya juga diberitakan, seorang guru olahraga melakukan aksi begal payudara di Prawirotaman.
SP (37), guru honorer warga Sayegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ditangkap Polsek Mergangsan, karena diduga mencabuli turis asing perempuan di di area kampung wisata Prawirotaman Kota Yogyakarta.
Kepada polisi, lelaki yang kekinian menjadi tersangka tersebut justru memberikan pernyataan bias gender dan menyudutkan korban. Ia menyalahkan sang turis karena berpakaian mini.
"Sudah dua kali, saya raba dadanya karena iseng. Karena pakaiannya mini," ujarnya kepada wartawan di Polsek Mergangsan, Selasa (16/7/2019)
SP sebenarnya sudah memiliki istri dan seorang anak. Ia mengaku menyesal telah mencoreng nama baik Yogyakarta sebagai kota pariwisata.
Kapolsek Mergangsan Komisaris Tri Wiratmo mengatakan, pelaku sudah dua kali melakukan aksi tindak asusilanya itu, yakni pada tanggal 13 dan 29 Juni 2019. Sasarannya memang turis asing di Kampung Prawirotaman.
"Dari pendalaman kepolisian, pelaku memang mengincar turis asing. Yang menjadi korban warga Belanda dan Australia yang kebetulan lewat di jalan itu, kejadiannya selalu jam 14.00-15.00 WIB,” ujar Tri.
Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai guru olahraga di salah satu sekolah dasar swasta tersebut ditangkap pada Senin (15/7) di rumahnya, setelah rentetan penyelidikan oleh aparat kepolisian.
Kontributor: Putu Ayu Palupi
SUARA.com/Pebriansyah Ariefana