Unik, Burung di Pantai Ternyata Menilai Manusia dari Pakaiannya

Burung di pantai menilai pakaian manusia untuk menentukan ancaman bahaya pada mereka.

Silfa Humairah
Selasa, 14 April 2020 | 11:00 WIB
Ilustrasi Migrasi Burung. (pixabay.com/hollandevans)

Ilustrasi Migrasi Burung. (pixabay.com/hollandevans)

Guideku.com - Pernahkah travellers melihat pantai dikerumuni burung-burung, khususnya jelang sore. Spesies burung ternyata mempunyai cara unik dalam merespon bahaya di sekitar mereka saat menghampiri pantai yang banyak manusianya. Berdasarkan penelitian terbaru, ilmuwan menemukan bahwa burung bisa "menilai" manusia dari pakaian yang ia kenakan.

Penelitian ini berfokus pada spesies burung yang hidup di sekitar perairan pantai.

Tak hanya manusia yang mengenali seseorang teman dengan pilihan mode mereka, burung juga cenderung melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Kemana Usai Corona? Ini 8 Bukit Hits Indonesia yang Instagramble

Tapi santai saja, burung tak akan mendekat dan tiba-tiba bertanya "berapa harga outfit lo?".

Burung menilai mengenai apa yang dikenakan manusia untuk mendeteksi apakah manusia itu berbahaya atau tidak bagi mereka.

Burung di pesisir menilai manusia dari pakaian yang dikenakan mereka. ( Jurnal Global Ecology and Conservation)
Burung di pesisir menilai manusia dari pakaian yang dikenakan mereka. ( Jurnal Global Ecology and Conservation)

Banyak spesies burung dikenal memiliki ingatan yang tajam. Burung gagak perkotaan misalnya, mereka bisa ingat wajah manusia yang berbuat jahat kepada mereka.

Baca Juga: Masih Eksis, Mengulik Payung Juwiring Khas Klaten yang Mendunia

Penelitian mengenai spesies burung pesisir yang menilai manusia berdasarkan pakaian mereka ini telah dipublikasikan pada jurnal Global Ecology and Conservation.

Para ilmuwan dari Hainan Normal University di Haikou, China memperhatikan bahwa dataran pasang surut di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang menyimpan beberapa spesies burung dengan perilaku cukup unik.

Hewan tersebut akan berdiri sangat dekat dengan orang-orang setempat yang sedang memancing atau mencari cacing dan siput.

Baca Juga: Berkesan Bagi Glenn Fredly, Pantai Walakiri Sumba Jadi Cover Album Terakhir

Namun, ketika para peneliti melihat serta mendekati burung-burung itu, mereka langsung terbang.

Hubungan mengenai perilaku kabur burung ketika bertemu dengan manusia yang memakai pakaian berbeda. ( Jurnal Global Ecology and Conservation)
Hubungan mengenai perilaku kabur burung ketika bertemu dengan manusia yang memakai pakaian berbeda. ( Jurnal Global Ecology and Conservation)

Ilmuwan akhirnya meneliti delapan spesies burung pantai yang berbeda termasuk burung camar, bangau, plover dan burung-burung kecil di sekitar pantai.

Menurut laporan dari Research Gate, hasil penelitian menunjukkan bahwa burung lebih cepat untuk memutuskan terbang ketika melihat manusia dengan pakaian kasual.

Baca Juga: Romansa di Pantai, Glenn Fredly Ucapkan Ulang Tahun Istri Sebelum Meninggal

Sementara ketika mereka melihat manusia dengan pakaian mirip nelayan atau pemancing, mereka cenderung tetap di daratan dan akan menunggu manusia sangat dekat dengannya sebelum memutuskan terbang.

Beberapa spesies lebih sensitif terhadap penampilan peneliti.

Camar berkepala hitam (Chroicocephalus ribibundus), misalnya, terbang jauh tiga kali lebih cepat ketika didekati oleh seseorang yang mengenakan pakaian kasual dibandingkan dengan pakaian nelayan.

Burung di pesisir menilai manusia dari pakaian yang dikenakan mereka. ( Jurnal Global Ecology and Conservation)
Peneliti menggunakan pakaian berbeda untuk mengamati perilaku burung. ( Jurnal Global Ecology and Conservation). 

Ilmuwan mencatat seberapa dekat peneliti bisa berjalan ke arah burung sebelum hewan itu memutuskan untuk terbang.

Peneliti menggunakan dua pakaian yang berbeda yaitu pakaian kasual dan pakaian mirip nelayan lengkap dengan topi jerami, sepatu bot tinggi serta aksesori untuk memancing.

Mereka melakukan "pendekatan" dengan pakaian berbeda sebanyak 900 kali.

"Sangat menarik untuk mengetahui bahwa burung-burung tampaknya memiliki perlakuan diskriminasi pada manusia yang mengenakan pakaian berbeda," kata Andrea Griffin, seorang ahli ekologi dari University of Newcastle (yang tidak terlibat penelitian), dikutip dari Gizmodo.

Ilmuwan berasumsi bahwa kemungkinan burung mengaitkan pakaian nelayan dengan potensi ancaman bahaya cukup rendah yang akan menimpa mereka.

Kemungkinan burung sudah mengamati bahwa manusia dengan pakaian nelayan cenderung lebih asyik menangkap makhluk air sehingga dinilai tidak berbahaya bagi burung.

Penelitian juga membuktikan bahwa burung mempunyai analisa visual yang tajam untuk mendeteksi potensi ancaman di sekitar mereka, termasuk dari pakaian manusia sekalipun. (Rezza Dwi Rachmanta)

Berita Terkait TERKINI
Di tengah ancaman krisis iklim dan kerusakan alam, banyak orang mulai mempertanyakan bagaimana cara menikmati liburan ta...
travel | 13:18 WIB
Kasus penembakan tersebut menjadi menjadi sorotan terhadap WNA Australia....
travel | 12:13 WIB
Dua orang pendaki tertangkap pada 15 Juni 2025....
travel | 12:50 WIB
Penetapan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional disambut dengan harapan besar, terutama dari para pelaku wisata ...
travel | 11:00 WIB
Aplikasi yang baik akan membantu Anda menghemat waktu dan uang, serta meminimalkan potensi masalah selama proses pemesan...
travel | 10:00 WIB
Diketahui konten itu diunggah oleh akun media sosial TikTok....
travel | 11:15 WIB
Namun Amir meminta Pemda DIY maupun Pemkab Gunungkidul harus memperhatikan jalur-jalur alternatif....
travel | 10:00 WIB
Angela Gilsha mengaku sempat datang ke sana....
travel | 13:22 WIB
Terdapat kenaikan sebesar 8,92 persen dari total kunjungan sebanyak 3.223.229 kunjungan....
travel | 14:27 WIB
Menurutnya peringatan perjalanan dari Australia ini adalah sebuah risiko, namun wisatawan manapun akan aman di Bali jika...
travel | 14:09 WIB
Tampilkan lebih banyak