Promosi Pariwisata di Tokyo Terancam Batal Karena Kasus Covid-19 Naik?

Meningkatnya kasus virus Corona Covid-19 di Tokyo, membuat pemerintah Jepang meninjau ulang kebijakan promosi pariwisata yang sedang dilakukan.

Silfa Humairah
Jum'at, 17 Juli 2020 | 12:00 WIB
Gemerlap Shinjuku, Tokyo. (Suara.com/Vania)

Gemerlap Shinjuku, Tokyo. (Suara.com/Vania)

Guideku.com - Pengujian terhadap para pekerja di distrik kehidupan malam di kota metropolitan Tokyo menunjukkan penularan infeksi virus corona di antara kaum muda berusia 20-an dan 30-an. Jumlah kasus harian Covid-19 menyentuh angka tertinggi sejauh ini.

Meningkatnya kasus virus Corona Covid-19 di Tokyo, membuat pemerintah Jepang meninjau ulang kebijakan promosi pariwisata yang sedang dilakukan.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengkonfirmasi bahwa Tokyo akan mengadakan pertemuan "pemantauan" dengan para ahli pada Rabu Dilansir ANTARA . Pertemuan mingguan itu dilakukan satu hari lebih awal untuk membahas peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini.

Baca Juga: Disneyland Paris Dibuka Lagi Sementara di Hong Kong Tutup

"Pemahaman saya adalah bahwa kita berada dalam situasi yang agak parah sekarang," katanya dalam konferensi pers.

Pada kesempatan lain, seorang pejabat pemerintah Tokyo mengatakan bahwa pemerintah kota itu sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan peringatan kewaspadaan corona ke level tertinggi.

Klaster Covid-19 terbaru di Tokyo telah ditelusuri berada di sebuah teater dengan setidaknya 37 kasus di Shinjuku, yakni area hiburan yang sibuk dan rumah bagi salah satu distrik terbesar kehidupan malam di Asia yang belum lama ini telah menjadi pusat lonjakan kasus infeksi corona.

Baca Juga: Edit Jembatan Jadi Cake, Pria Ini Disebut Jach King Indonesia Nih

Khawatir akan gelombang kedua wabah Covid-19 menyebar dari Tokyo, pemerintah kota setempat dan anggota parlemen oposisi juga mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan kampanye besar-besaran yang bertujuan meningkatkan pariwisata domestik.

Istana Kekaisaran Jepang yang berada di Tokyo. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Istana Kekaisaran Jepang yang berada di Tokyo. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

Namun, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura pada Rabu mengatakan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan kegiatan yang disebut kampanye bantuan perjalanan "Go To", yang mencakup penawaran seperti diskon untuk belanja dan membeli makanan. Akan tetapi, kegiatan itu akan dilakukan dengan hati-hati.

"Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran dari banyak warga kita sambil memantau situasi di depan," ujar Nishimura, yang memimpin kebijakan pemerintah tentang virus corona, kepada parlemen.

Baca Juga: Begini Resep Mudah Lumpia Ayam Udang Kulit Tahu yang Bikin Kenyang

Program kampanye perjalanan "Go To" adalah salah satu kontrak outsourcing terbesar dalam anggaran stimulus yang diumumkan pada April. Namun, pelaksanaan program itu telah ditunda karena kritik publik terhadap biaya subkontrak pekerjaan kantor untuk kontraktor swasta. (M Reza Sulaiman)

Berita Terkait TERKINI
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Destinasi wisata sekitaran samosir, pemandangan apik dan warga yang kental dengan budayanya...
travel | 21:07 WIB
Kota Bogor menawarkan berbagai tempat wisata yang sangat cocok untuk dijelajahi selama liburan Natal dan tahun baru bers...
travel | 14:19 WIB
Bandung memang terkenal memiliki udara yang sejuk, menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan sepanja...
travel | 14:10 WIB
Untuk pecinta alam, tigadestinasi wisata di Bogor ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat karena memiliki keindahan ...
travel | 13:59 WIB
Merayakan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, mungkin kamu sedang mencari destinasi wisata yang menarik....
travel | 14:47 WIB
Tampilkan lebih banyak