Guideku.com - Siapa yang tidak kenal pempek dan aneka macam variasi bentuknya? Mulai dari kapal selam dan lenjer yang banyak diminati, hingga adaan, kulit, dan lenggang.
Meski berasal dari Palembang, makanan yang terbuat dari olahan ikan tengiri ini tampaknya sudah menjadi kuliner yang akrab di lidah warga Indonesia.
Pempek biasanya disajikan dengan cuko, yaitu kuah pempek yang terbuat dari asam jawa, tongcai (sayuran yang diasinkan), ebi, dan cabai rawit bagi kamu yang suka pedas.
Baca Juga: Mengarungi Kelamnya Air Hitam di Taman Nasional Sebangau
Nah, sampai sekarang, cara makan pempek yang dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya cukup sederhana.
Pempek yang sudah dipotong-potong dan masih hangat diletakkan di piring, ditaburi potongan ketimun, dan dituangi kuah cuko.
Baca Juga: Gua Ini Dijual Seharga Rp 39 Miliar, Seperti Apa Isinya?
Simpel dan kelihatannya normal-normal saja, bukan?
Namun, kalau kamu makan pempek dengan cara seperti gambar di bawah ini saat di Palembang, bisa-bisa kamu jadi bahan tertawaan orang sana, tuh!
Baca Juga: Berjalan 2 Kilometer Demi Air Terjun Moramo di Kendari
Menurut orang Palembang, kuah cuko tidak seharusnya disiramkan di atas pempek. Sebaliknya, penyajian kuah cuko dan pempek ini harus dipisah.
Kuah cuko ini biasanya disajikan dalam bentuk botolan, dan kamu perlu menuangnya sendiri ke wadah yang sudah disediakan.
Sedangkan untuk cara makannya, kamu tinggal mencocol pempek ke dalam kuah cuko dan langsung melahapnya.
Baca Juga: Berlayar di Bawah Kubah Bintang Waitomo Glowworm Caves
Setelah itu, barulah kamu hirup kuah cuko dari wadahnya seperti saat kamu menyesap teh atau kopi.
Yup, bagi orang Palembang, meminum cuko langsung dari wadahnya ini adalah cara yang benar untuk menikmati pempek, lho!
Sensasinya pun berbeda, dan orang-orang Palembang beranggapan bahwa cara makan pempek yang benar ini akan membuat rasanya lebih nikmat.
Kalau kamu sendiri gimana? Sudah benar atau belum selama ini?