Guideku.com - Odading, salah satu camilan khas Bandung yang populer, adalah roti goreng berbentuk kotak menggelembung.
Terbuat dari adonan tepung terigu, telur, dan gula pasir, camilan ini memiliki rasa yang manis dan tekstur yang empuk.
Nama odading mungkin berbeda di tiap wilayah, seperti "kue bantal" di Jakarta, "galundeng" di Yogyakarta, "gembukan" di Solo, "bolang baling" di Semarang, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Lesehan di Bandung yang Enak, Suasananya Menggoda
Meski nama berbeda, ciri khasnya tetap sama: tekstur lembut di dalam dan kering di luar, serta cita rasa yang manis yang selalu memanjakan lidah.
Odading sering disantap bersama dengan teh hangat atau secangkir kopi, membuatnya menjadi camilan favorit untuk menemani sore hari.
Selain kelezatan dan teksturnya yang unik, odading juga memiliki cerita sejarah yang menarik. Pada awal tahun 80-an, kue ini menjadi camilan favorit anak-anak sekolah untuk mengganjal perut menjelang makan siang.
Baca Juga: Ini Tempat Makan Prasmanan Bandung yang Enak dengan Harga Terjangkau
Odading ternyata memiliki hubungan unik dengan masa lalu, khususnya dengan sebuah keluarga Belanda.
Melansir kanal YouTube DRAW MY LIFE INDONESIA, cerita menarik tentang asal-usul nama Odading ini terdapat dalam buku yang berjudul "9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing" karya Remy Sylado, dan buku "Bahasa Menunjukkan Bangsa" karya Alif Tanya Munsyi.
Dalam cerita tersebut, seorang anak Belanda yang menjadi Meneer, istilah untuk pejabat atau tuan tanah Belanda pada era Hindia Belanda, meminta ibunya untuk membelikan kue yang dijajakan oleh seorang anak kampung.
Baca Juga: 5 Objek Wisata di Bandung yang Jadi Lokasi Syuting Film Blockbuster Indonesia
Sayangnya, anak tersebut tidak tahu nama pasti kue tersebut. Ia hanya menunjuk ke arah dagangan yang dipegang oleh anak kampung itu.
Karena ketidaktahuan anaknya, sang ibu pun memanggil penjual kue dan meminta untuk melihat isi kue tersebut.
Melihat kue yang belum memiliki nama, sang ibu berkata kepada anaknya, "O, dat ding?" yang berarti "O, benda itu?" dalam bahasa Belanda.
Dari sanalah muncul nama "odading" yang melekat pada roti goreng tersebut.
Nama ini kemudian menjadi terkenal dan populer di kalangan masyarakat Bandung dan sekitarnya.
Saat ini, odading merupakan salah satu jajanan pasar yang paling dicari dan dapat dengan mudah ditemukan di toko kue, pasar tradisional, atau gerobak penjual di pinggir jalan.
Kudapan ini tetap menjadi favorit yang menggugah selera di setiap gigitannya.