Guideku.com - Belakangan Monumen Nasional atau Monas santer diperbincangkan perihal rencana revitalisasinya. Tagar #StopRevitalisasiMonas pun mencuat dan menjadi trending di media sosial.
Bagi warga Indonesia khususnya Jakarta, tentu sudah tak asing lagi dengan Monas yang terletak di Ibu Kota Jakarta dan memiliki ciri khas lidah api dari emas.
Bangunan setinggi 132 meter yang berada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat ini dikenal sebagai ikon dari Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Sup Kelelawar, Santapan yang Jadi Biang Virus Mematikan di Wuhan?
Selain sebagai ikon dari Jakarta, ada beberapa fakta menarik yang wajib kamu ketahui soal Monas, lho.
Berikut Guideku.com rangkum fakta-fakta menarik Monas.
1. Museum Sejarah Nasional
Baca Juga: Duh Kebangetan! Demi Kursi Bisnis, Influencer Bikin Prank Cedera di Pesawat
Selain sebagai monumen, Monas juga merupakan sebuah museum, lho. Museum yang terletak di bawah permukaan halaman tugu ini bernama Museum Sejarah Nasional.
Selain itu, ada pula Ruang Kemerdakaan yang terletak pada bagian cawan Monas. Di dalamya, terdapat beberapa atribut seperti Peta Kepulauan Negara Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Pelataran Puncak Monas
Baca Juga: Tuuutt Tuuuutt! Si Kue Putu Bambu yang Jadul Tapi Jadi Buruan
Tak hanya Museum Sejarah Nasional dan Ruang Kemerdekaan, pata pengunjung juga dapat mengunjungi bagian pelataran puncak Monas, lho.
Dari pelataran puncak yang luasnya 11x11 meter ini, pengunjung dapat melihat lanskap Kota Jakarta dari ketinggian.
3. Makna Lingga dan Yoni
Bentuk dari Monas ternyata memiliki makna tersendiri. Berasal dari ide Presiden Soekarno, Monas melambangkan Lingga dan Yoni.
Lingga yang merupakan bagian tiang, melambangkan laki-laki dan kesuburan. Sedangkan pada bagian pelataran yang merupakan Yoni melambangkan memiliki makna perempuan.
3. Saudagar Aceh Menyumbang Lidah Monas
Saat ini total emas yang melapisi lidah api Monas adalah seberat 50 kilogram. Namun, sebelum ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 50, emas dari lidah api Monas memiliki berat 28 kilogram.
Pada awal pembangunan, seorang saudagar kaya asal Aceh bernama Teuku Markam lah yang menyumbang sekitar 28 kilogram emas untuk melapisi bagian nyala lidah api itu.
4. Beberapa Kali Ganti Nama
Selepas didirikan, monumen kebanggaan Jakarta ini tak langsung dikenal dengan sebutan Monas, lho.
Monas ternyata sempat bolak-balik ganti nama hingga 5 kali, yaitu dari Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangann Monas hingga Taman Monas.
5. Pembangunannya Sempat Ditolak
Meski kini telah menjadi ikon dari Ibu Kota Indonesia, ternyata dulunya pembangunan Monas sempat mendapat pertentangan dari banyak pihak.
Bukan tanpa sebab, mahalnya biaya serta lamanya waktu yang dibutuhkan menjadi alasan kenapa banyak pihak yang menentang monumen ini. Meskipun begitu, pembangunan tetap dilanjutkan.
Hingga akhirnya pada 12 Juli 1975. Presiden Soekarno membuka Monas untuk umum setelah dibangun dalam kurun waktu 14 tahun.
Bagi yang ingin berwisata ke Tugu Monas, monumen ini buka setiap hari mulai dari jam 8 pagi hingga 10 malam.
Nah, itu tadi deretan fakta-fakta menarik soal Monas. Kalau ke Jakarta, jangan lupa mampir ke sini, ya!