Guideku.com - Indonesia memiliki beragam destinasi wisata sejarah yang berada di berbagai penjuru kota, yang memiliki nilai perjuangan pahlawan Tanah Air.
Wisata sejarah merupakan destinasi yang ramai dan cocok untuk dikunjungi. Datang ke tempat wisata sejarah juga menjadi wujud untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang menggapai kemerdekaan Indonesia.
Nah, setiap destinasi menyimpan sejarah yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia, seperti dikutip dari laman resmi Menparekraf.
Baca Juga: Asinan Betawi Kamboja Rawamangun, Legend Banget! Sudah Berdiri Sejak Tahun 70-an
Berikut 7 tempat wisata sejarah saksi perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
1. Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi adalah satu di antara destinasi wisata bersejarah yang menjadi saksi perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Camping Saat Travelling ke Kabupaten Subang
Di tempat ini, Ir. Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membacakan Naskah Proklamasi, sekaligus menjadi penanda kemerdekaan Tanah Air.
Di masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi ini adalah rumah dari sang Proklamator. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras rumahnya, di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Kini jalan tersebut berganti nama menjadi Jalan Proklamasi. Meski rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, tetapi tetap ada bangunan simbol pada titik tersebut.
Baca Juga: Modal KTP Saja, Restoran Ini Bakal Gratisin Kamu Saat Ulang Tahun
Pada Tugu Proklamasi berdiri tiga monumen bersejarah, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.
2. Rumah Rengasdengklok
Ini merupakan rumah dari seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong atau yang dikenal dengan rumah Rengasdengklok.
Baca Juga: Tiket Kereta Api Periode Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Sudah 17 Persen Terjual
Tempat wisata ini amat bersejarah yang erat kaitannya dengan peristiwa penculikan Bung Karno dan Bung Hatta.
Pada malam menjelang Kemerdekaan Indonesia, tokoh golongan mudah progresif Indonesia berinisiatif menculik Soekarno dan Hatta, yang bertujuan untuk mencegah pengaruh dari Jepang.
Selain itu, golongan muda juga mendesak Soekarno untuk segera mengumumkan Kemerdekaan Indonesia melalui momen Rengasdengklok.
Dengan demikian, ini menjadi satu di antara lokasi bersejarah pada 1957, Bung Karno memerintahkan agar rumah tersebut dipindahkan ke Jakarta.
Sekarang ini dapat melihat bangunan bersejarah tersebut persis berada di belakang Tugu Proklamasi.
3. Hotel Majapahit
Hotel Majapahit ini dulunya bernama Hotel Yamato yang menjadi saksi pertempuran heroik antara pemuda Surabaya dan Belanda.
Hotel Majapahit ini terletak di jantung Kota Surabaya, yang saat itu menjadi saksi pemuda Indonesia tersulut emosi atas kehadiran penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Lalu mereka merobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di depan Hotel Yamato, sehingga menjadi bendera merah putih.
Peristiwa ini pun yang menjadi cikal bakal pecahnya peristiwa 10 November 1945, yang kini terus diperingati sebagai Hari Pahlawan.
4. Benteng Fort Rotterdam
Meski bangunan ini sudah ada sejak zaman dahulu, tapi Benteng Fort Rotterdam masih berdiri gagah di tengah Kota Makassar.
Keberadaan benteng ini tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Kongsi Dagang Belanda (VOC) di Sulawesi.
Dahulu, Benteng Rotterdam difungsikan sebagai markas komando pertahanan, kantor perdagangan hingga pusat pemerintahan Belanda wilayah timur Indonesia.
Setelah beberapa kali beralih fungsi, kini Benteng Rotterdam menjadi satu di antara objek wisata sejarah terbesar di Makassar.
Koleksi yang menarik di Benteng Rotterdam yakni naskah La Galigo, yang diakui UNESCO sebagai Memory of The World.
5. Gedung Joeang 45
Gedung Joeang 45 merupakan tempat wisata sejarah kemerdekaan Indonesia, yang dulunya adalah sebuah hotel dengan dikelola oleh keluarga L.C. Schomper.
Namun, pada detik-detik kemerdekaan gedung tersebut diambil alih pemuda Indonesia, dan dijadikan tempat pelatihan serta pendidikan.
Di sini, ada banyak benda-benda bersejarah perjuangan pemuda Indonesia yang tersimpan di Gedung Joeang 45.
6. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Dahulu bangunan ini adalah kediaman dari Laksamana Tadashi Maeda. Ia merupakan satu di antara perwira angkatan laut Jepang, yang membantu Indonesia merumuskan naskah proklamasi.
Sekarang ini rumah bersejarah tersebut terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat yang berubah menjadi museum sejak 1992.
Museum ini memiliki 4 ruangan. Masing-masing berisi benda-benda bersejarah yang dulunya digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi.
7. Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
Wilayah yang menjadi lokasi paling legendaris terkait pengasingan Bung Kargo yakni Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Di sini terdapat sebuah wisata sejarah yang bernama Rumah Museum. Rumah ini dulunya menjadi tempat tinggal Ir. Soekarno bersama istri, ibu mertua, dan kedua anak angkatnya selama di Ende.
Suasana yang tenang di lokasi ini, menjadi tempat Bung Karno merenungkan mengenai butir-butir Pancasila.
Sekarang ini, ingatan tersebut direalisasikan dalam bentuk patung Bung Karno yang merenung di bawah pohon sukuh.
Lokasi ini juga dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno. Selain di Ende, Bung Karno juga pernah diasingkan di beberapa daerah, seperti Bengkulu, Berastagi dan Pulau Bangka.