Guideku.com - Sutradara dan penulis Fajar Nugros mengangkat cerita rakyat, mitos Jawa Bahu Laweyan pada film genre horor terbarunya, Ratu Sihir.
Bahu Laweyan ini dikenal sebagai mitos yang tersebar di masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa perempuan dengan ciri Bahu Laweyan akan membawa petaka.
Menurut kepercayaan masyarakat, kehidupan perempuan Bahu Laweyan berjalan tidak normal karena pengaruh dari energi negatif atau mahluk halus yang sangat jahat.
Baca Juga: Film Lafran Kisah Pendiri HMI Dijadwalkan Tayang di Bioskop pada Februari 2024
"Cerita ini diangkat dari folklore (cerita rakyat) daerah Jawa, yang memang ada beneran," kata Nugros.
Nasib buruk itu rupanya bukan isapan jempol belaka bagi sahabat Nugros yang tinggal di Yogyakarta.
Kisah sahabatnya, tentang Bahu Laweyan yang mencengangkan itu dia angkat menjadi film Ratu Sihir, dan dijadwalkan tayang pada 2024.
Baca Juga: Cara Unik Mahasiswa Indonesia Beli Makanan Sisa Siasati Biaya Hidup di Jerman
"Saya punya teman di Yogyakarta, dia sudah menikah beberapa kali dan kebetulan dalam momen tertentu suaminya meninggal sampai ketiga kalinya," kata Nugros.
"Karena buruk itu, dia memutuskan untuk tidak menikah lagi. Menganggap ada kutukan yang melekat pada dirinya," tambahnya.
Produser Ratu Sihir, Susanti Dewi mengatakan, film itu juga mengangkat tentang isu-isu perempuan, menggambarkan bagaimana seorang perempuan hidup di tengah tuntutan, ekspektasi, dan batasan yang diciptakan masyarakat.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Hotel Menggunakan Kartu Sebagai Kunci Kamar
"Film ini membicarakan tentang perempuan-perempuan Indonesia dengan dinamika mereka, bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan, dan kisahnya akan kita balut dengan cerita horor," kata Susanti.
IDN Pictures selaku rumah produksi telah mengumumkan para pemain film Ratu Sihir, di antaranya Morgan Oey, Clara Bernadeth, Aurra Kharisma dan Raihaanun.
Hingga sekarang ini, para lakon dan kru sedang dalam tahap persiapan proses syuting yang akan dilaksanakan di luar Jakarta dalam waktu dekat.
Baca Juga: Menikmati Hujan di Hutan dari Cafe Kaca bak Negeri Dongeng, Cuma 1 Jam dari Kota Bandung