Guideku.com - Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi Z. Sebuah penelitian oleh Hootsuite dan We Are Social pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 90 persen generasi Z di Indonesia aktif menggunakan media sosial.
Mereka menggunakan media sosial untuk berbagai keperluan, mulai dari berkomunikasi dengan teman dan keluarga, hingga mencari informasi dan hiburan.
Melihat pentingnya media sosial bagi generasi Z, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi media sosial bagi kalangan SMA.
Baca Juga: Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja
Hal ini bertujuan agar generasi Z dapat menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan media sosial dengan tema Z-write.
Pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada generasi Z tentang berbagai aspek media sosial, mulai dari sejarah, perkembangan, hingga dampak media sosial.
Baca Juga: Rasa Nostalgia di Toko Roti Tertua di Indonesia, Roti Go Purwokerto
Selain itu, pelatihan ini juga dapat memberikan keterampilan kepada generasi Z dalam menggunakan media sosial secara kreatif dan produktif.
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997-2012. Generasi ini merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital, sehingga mereka sangat akrab dengan media sosial.
Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan generasi Z, baik untuk berkomunikasi, bersosialisasi, maupun mencari informasi.
Baca Juga: Zurich dan Singapura Dinobatkan Sebagai Kota Termahal di Dunia, Ini Alasannya
Melihat potensi generasi Z dalam media sosial, maka diperlukan upaya untuk mendorong mereka menjadi konten kreator.
Penanggung Jawab Suara Netrowk Jabar, yang didalamnya media Guideku dan Bolatimes, Rizki Laelani mengajak anak-anak SMA menjadi konten kreator.
Hal yang paling bisa dilakukan dan mudah adalah membuat dan membagikan konten di media sosial. Konten kreator dapat berupa influencer, blogger, vlogger, atau content creator lainnya.
"Temen-teman harus bisa melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaan menjadi sumber pendapatan. Semua yang di sini (anak SMA yang hadir) memegang satu smartphone, bahkan ada yang dua. Akan menjadi sangat mubazir atau sia-sia jika cuma dipakai buat liatin produk konten orang lain," katanya pada Sabtu, 2 November 2023.
Dalam rangka mendorong generasi Z menjadi konten kreator, Migas Utama Jabar (MUJ) menjadi lembaga terdepan mendukung kegiatan tersebut.
Pihak MUJ berkomitmen menjadi terdepan dalam setiap upaya untuk meningkatkan SDM anak-anak Gen Z lebih baik dalam melakukan pembelajaran untuk menjadi konten kreator.
"Pihak MUJ yang sudah sangat membantu acara ini, sangat berharap anak-anak SMA yang ikut pelatihan bisa menjadikan perkembangan teknologi sebagai sarana belajar, dan bonusnya mampu menghasilkan uang dari pembuatan konten-konten khas Gen Z," kata Rizki Laelani.
Selain UMJ, ada Soka dan Bank Muamalat yang ikut hadir dan memiliki harapan sama, Gen-Z di Sumedang mampu menjadi bagian dalam perkembangan media sosial positif.
Anak-anak SMA dari tiga kecamatan di Sumedang ini, mendapatkan motivasi untuk menjadi konten kreator yang sukses.
Diantaranyam materi yang diberikan tentang motivasi di mana peserta pelatihan mendapat motivasi agar mau menjadi konten kreator. Motivasi dapat diberikan dengan berbagai cara, seperti dengan menceritakan kisah sukses konten kreator, memberikan contoh-contoh konten kreator yang inspiratif, serta menjelaskan peluang dan manfaat menjadi konten kreator.
Kemudian ada juga pengetahuan tentang media sosial, mulai dari pengertian media sosial, jenis-jenis media sosial, cara menggunakan media sosial, hingga tren media sosial terkini.
Lalu disinggung juga keterampilan membuat konten yang menarik dan berkualitas. Kemudian yang paling penting adalah materi branding diri.
Peserta pelatihan perlu belajar bagaimana cara branding diri di media sosial. Branding diri adalah proses membangun citra diri yang positif di media sosial.