Guideku.com - Baru-baru ini dunia maya kembali dibuat miris dengan kisah seorang penjual kopi di Vietnam
Laki-laki berusia 74 tahun ini mengatakan bahwa dirinya ingin mengunjungi kedua putrinya di Amerika Serikat.
Keduanya bahkan belum pulang sejak lulus kuliah tahun 2009 lalu, dan dengan tega meninggalkan sang ayah sendirian.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Travel Warning dan Travel Advice
Yang membuat banyak orang sedih adalah pengorbanan serta perjuangan sang ayah mencari nafkah untuk menyekolahkan mereka di Amerika Serikat.
Dilansir Guideku.com dari laman World of Buzz, penjual kopi ini tinggal di Kota Ho Chi Minh, Vietnam sendirian.
Penjual kopi ini terpaksa mengurus kedua putrinya sendirian sejak sang istri meninggal.
Baca Juga: Air Terjun Niagara Mendadak Berubah Warna Jadi Hijau, Kenapa Ya?
Demi membayar biaya pendidikan sang putri di Amerika, dirinya terpaksa menjual rumahnya.
Sejak saat itu pria ini menyambung hidup sebagai Duyen atau penjual kopi keliling dengan menggunakan sepeda motor modifikasi miliknya.
Berjuang selama puluhan tahun, kini diketahui kedua putrinya telah menjadi seorang dokter dan profesor.
Baca Juga: Penting, Ini Alasan Kursi Ditegakkan Saat Pesawat Take Off dan Landing
Kisah penjual kopi ditelantarkan ini tentunya menyedot perhatian netizen.
Menurut Vietucnews yang diterjermahkan Guang Ming, sepuluh tahun terakhir, tak satu pun dari putrinya kembali ke Vietnam untuk menjenguk sang ayah.
Hal ini mendorong pria paruh baya ini berinisiatif untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat demi menemui putrinya.
Baca Juga: Sisi Lain Christchurch, 5 Spot Wisata Cantik di Kota Pesisir New Zealand
Pejual kopi ini telah menabung dan berkata memiliki cukup uang untuk menyusul kedua putrinya ke Amerika Serikat.
Pria penjual kopi ini mengatakan bahwa dirinya akan istirahat berjualan selama 48 hari sampai dengan 21 April 2019 nanti.
''Saya tidak punya barang berharga untuk dibawa ke Amerika Serikat, jadi saya akan membawa 3 kilogram biji kopi sebagai hadiah,'' ungkap sang penjual kopi.
Berbicara tentang pengorbanannya untuk putrinya, penjual kopi ini berkata tak pernah menyesal meski mereka tidak pernah pulang.
''Itu tergantung pada bagaimana kamu ingin melihat masalah ini. Bagi saya, anak-anak saya adalah kekayaan terbesar saya!'' imbuhnya.
Wah, semoga penjual kopi ini segera bertemu dengan kedua putrinya ya travelers.