Guideku.com - Jika ketupat pada umumnya terbuat dari daun kelapa, di Buleleng, Bali, ketupat diolah menggunakan daun enau.
Masyarakat setempat menyebutnya tipat. Ketupat khas Buleleng ini memiliki bentuk relatif ramping dan lonjong.
Untuk mengolahnya, kita membutuhkan beras yang dibalut daun enau lantas direbus selama lima jam lamanya. Konon semakin lama waktu rebusan, tipat akan semakin bagus, dengan cita rasa yang kian halus dan legit.
Baca Juga: Liburan ke Bali Safari Park, Chelsea Olivia Kenalkan Satwa kepada Nastusha
Masyarakat Buleleng biasa menyajikan tipat khas ini bersama beraneka lauk, menjelma sajian kuliner istimewa bernama tipat blayag.
Seporsi tipat blayag dihidangkan bersama tipat, taoge, urap sayur, suwir ayam, kacang tanah yang digoreng lantas dibaluri siraman kuah gulai ayam nyat-nyat.
Baca Juga: Menyibak Asal Usul Nama Tahu Tek, Di Balik Kelezatannya Nan Khas
Sajian ini kian sempurna bertemankan telur rebus dan taburan bawang goreng nan lezat.
Di Buleleng, salah satu gerai yang menyajikan tipat blayag yakni Warung Blayag Buleleng yang berada di Jalan Surapati Nomor 124, Kampung Baru, Buleleng.
Baca Juga: Berburu Foto di Pura Lempuyang Luhur, 'Gerbang Surga' di Bali