Food
Ini Alasan Warung Gudeg Jogjakarta Banyak yang Buka Malam Hari
Hm, mungkinkah alasannya untuk mengajari kita teknik begadang?
Dany Garjito | Amertiya Saraswati

Guideku.com - Berkunjung ke Jogjakarta rasanya belum lengkap kalau belum mencoba gudeg. Meski begitu, sebagian besar warung gudeg Jogjakarta cenderung buka menjelang tengah malam.
Tentu saja ada penjual gudeg yang buka sejak pagi hari dan bisa kamu datangi kapan saja. Namun, banyak orang mengklaim bahwa rasa gudeg yang dijual saat malam jauh lebih spesial.
Baca Juga
Ada Haru di Balik Bakso, Kisah Sedih Makanan Favorit Banyak Orang
Filosofi di Balik Rendang, Salah Satu Masakan Terenak di Dunia
Kunena Eatery, Resto Instagramable di Jogja dekat Stasiun
Kvlatresna Villa, Sensasi Menginap di Villa Jogja Rasa Bali
Sade Tropical Kitchen Jogja Review, Ini Menu dan Harganya!
Maka, tidak heran jika gudeg dikenal sebagai salah satu kuliner tengah malam Jogjakarta yang wajib dikunjungi meski kamu harus rela begadang sebagai gantinya.
Tapi, benarkah itu alasan kenapa warung gudeng Yogya buka saat larut malam?

Jawabannya tentu saja tidak. Meski kita harus rela bangun malam atau begadang demi menikmati suasana kuliner tengah malam Jogjakarta, namun ada alasan berbau historis nan budaya di baliknya.
Alasan tersebut didasarkan pada filosofi orang Jawa yang disebut ''mat matan''.
Mat matan adalah istilah yang mengacu pada kebiasaan orang Jawa zaman dahulu. Mat matan sendiri dapat diartikan sebagai melakukan sesuatu secara santai, perlahan-lahan, dan penuh perasaan.
Dalam hal ini, mat matan diterapkan pada kebiasaan orang Jawa yang beranggapan jika makan di malam hari akan terasa lebih nikmat dibandingkan waktu-waktu lainnya.
Ini dikarenakan waktu pagi adalah waktu yang sibuk untuk menyiapkan hari, siang adalah waktu bekerja, sementara malam adalah sisa waktu yang bisa digunakan untuk bersantai.

Maka, tidak heran jika warung gudeg Yogya di zaman dulu pun lebih kerap buka pada malam hari. Tujuannya adalah sebagai tempat bersantai para lelaki yang baru saja pulang kerja.
Yap, karena pada waktu itu konsep kesetaraan gender belum dikenal, maka pengunjung warung gudeg pun didominasi oleh kaum lelaki. Bagi masyarakat zaman dulu, tidak etis jika seorang perempuan keluar malam-malam.
Untunglah, seiring berjalannya waktu, kenikmatan warung gudeg yang buka malam hari pun mulai bisa dinikmati kaum wanita.
Kebiasaan ini terus terbawa hingga sekarang, sehingga para wisatawan dan turis harus pintar-pintar mengatur jadwal mereka jika ingin mencicip kelezatan gudeg di tengah dinginnya malam.
Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa warung gudeg Yogya lebih sering buka malam hingga dini hari?