Guideku.com - Kimchi, kuliner asal Korea Selatan yang terbuat dari sawi putih atau sayuran lainnya yang difermentasi, belum lama ini diklaim mampu mengatasi virus corona (COVID-19).
Melansir dari laman Nextshark, klaim ini muncul beberapa minggu lalu di tengah hebohnya penyebaran virus corona.
Seperti kita ketahui, kimchi memang dikenal punya banyak manfaat bagi kesehatan. Selain itu, kimchi juga kaya akan probiotik.
Baca Juga: Dampak Wabah Virus Corona, Harga Durian Musang King Anjlok 50 Persen
Probiotik dalam kimchi diketahui memang dapat membantu mencegah dan menyembuhkan jenis virus corona lainnya, yaitu MERS (Middle East respiratory syndrome coronavirus).
Hal ini terbukti pada tahun 2015 silam, ketika wabah MERS menyebar di Korea Selatan dan para ilmuwan menemukan jika bakteri asam laktat di kimchi efektif dalam mencegah serta mengobati MERS.
Namun, hal yang sama ternyata tidak berlaku untuk kasus virus corona yang berasal dari Wuhan, provinsi Hubei, China kali ini.
Baca Juga: Kue Mewah Kolaborasi Oreo dan Supreme, Sekali Hap Rp 100 Ribu!
"Memakan kimchi tidak mencegah infeksi virus corona," ujar Menteri Kesehatan Korea Selatan dalam siaran pers. "Cara terbaik untuk mencegah novel coronavirus adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin."
Sebagai tambahan, Menteri Kesehatan Korea Selatan juga menolak klaim yang menekankan bahwa kimchi dapat menyebarkan virus tersebut.
Disebutkan, kimchi ataupun paket lain yang berasal dari China sama sekali tidak punya potensi untuk menyebarkan virus corona.
Baca Juga: Menu Sehat nan Fancy, Resep Siomay Sayur Kukus
"Bakteri asam laktat dari kimchi membantu melindungi kita dari virus dengan cara meningkatkan Immunoglobulin A di dalam usus," ujar Park Yong-ha, profesor dari Departemen Mikrobiologi Universitas Yeungnam. "Tubuh lantas akan memproduksi lebih banyak Immunoglobulin G atau interferon gamma untuk mencegah infeksi viral."
Di sisi lain, ilmuwan tetap percaya jika probiotik dalam kimchi dapat membantu mencegah influenza dan masalah dalam sistem imun lainnya.
Hingga kini, total pasien meninggal akibat virus COVID-19 sudah mencapai 2.010 orang di mana 2.004 di antaranya berasal dari China.