Kafe/In Solo. (instagram.com/danedreppublic)
Guideku.com - Wabah pandemi Covid-19 yang merebak berakibat pada berbagai lini industri, tak terkecuali bisnis kuliner.
Semenjak seruan untuk isolasi diri dengan tak keluar rumah digalakan, physical distancing, hingga dibatasinya acara kumpul-kumpul, membuat pelaku bisnis kuliner, terutama yang punya toko fisik, jadi tak punya banyak pilihan.
Tak heran, kini banyak bisnis kuliner yang akhirnya terpaksa memilih opsi tutup sementara, seperti salah satu kedai kopi yang ada di Kota Solo ini.
Baca Juga: Ojol Rugi Rp 1,6 Jutaan, Pesanan Burger Hingga Ayam Goreng Ternyata Fiktif
Tim Guideku.com berkesempatan mendengarkan sedikit cerita dan keluh kesah Tribasuki Setyo Rahayu, pemilik kedai kopi Kafe/In. Menurut penuturan Rahayu, kedai kopi yang ada di kawasan Klodran ini tutup sementara sejak 19 Maret lalu.
Keputusan yang diambil masak-masak oleh Rahayu ini berdasarkan pada pertimbangan keadaan pandemi, sekaligus kota Solo sendiri yang telah menjadikan Covid-19 menjadi Kejadian Luar Biasa.
"Karena kondisi KLB Solo, pengunjung makin sepi, dan was-was juga," kata Rahayu melalu pesan singkat Whatsapp.
Baca Juga: Di Negara Ini, Kedewasaan Dibuktikan dengan Loncat dari Jembatan Lho!
Sementara ketika ditanya kapan kafe yang menyediakan beragam olahan kopi seperti kopi sanger hingga coconut coffe latte ice ini akan dibuka kembali, Rahayu mengaku belum bisa menentukan jawaban, mengingat kondisi saat ini yang belum memungkinkan.
"Rencana buka belum pasti, karena sebentar lagi juga ramadhan, dan situasi belum kondusif," sambungnya.
Mencoba terus menghidupkan bisnis Kafe/In di tengah pandemi, Rahayu pun menjajal berjualan secara online alias delivery order. Memanfaatkan mesin kopi yang ada di rumah, ia meracik hidangan yang biasa ia sajikan di kafe dalam versi yang lebih murah dan menu yang terbatas.
Baca Juga: Dilema Guide Wisata Yogyakarta di Tengah Pandemi Virus Corona
Adapun delivery order Kafe/In, sementara ini ditargetkan untuk para tetangga sekitar rumah Rahayu. Pun ia memanfaatkan media whatsapp grup sebagai media promosi, selain media sosial tentunya.
Meski sudah diberi potongan harga hingga 50 persen, disediakan layanan delivery, toh hal ini nampaknya tak lantas membuat bisnis Rahayu langsung bangkit. Salah satu faktornya, sambung Rahayu, berkaitan dengan skala prioritas orang saat pandemi ini.
"Potong harga sampai 50%, itu pun masih belum bisa jalan. Kita pahami karena hari-hari ini, orang-orang lebih penting beli sembako dan suplemen dari pada kopi," tandasnya.
Baca Juga: Kontras, Ini 5 Foto Perbedaan Yogyakarta Sebelum dan Saat Pandemi Corona
Kafe/In Solo
Jl. Adi Sumarmo No. 329, Plalangan, Klodran, Colomadu.