Guideku.com - Enam warga Tiongkok ditangkap karena mengemis di Bangkok sejak 10 November, setelah sejumlah unggahan di media sosial menuding bahwa penyelundup manusia mungkin memanfaatkan pembebasan visa Thailand.
Melansir The Star, disebutkan bukanlah korban penyiksaan atau pemaksaan, melainkan memasuki Thailand secara sukarela untuk mengemis dengan harapan mendapatkan hingga 10.000 baht (Rp 4,4 juta) sehari.
Seorang wanita berusia 34 tahun yang ditangkap pada 18 November, mengungkapkan bahwa ia melihat pengemis menghasilkan uang di tempat wisata utama Thailand, mendorongnya untuk mencoba mengemis.
Baca Juga: Bergenre Horor, 'Malam Para Jahanam' Janjikan Ketegangan Lebih dari Film Hantu
Sementara pasangan lain yang ditangkap pada 19 November, mengaku sudah sering mengemis di jalanan China dan Malaysia sebelum tiba di Thailand pada awal 2023.
Otoritas Thailand menegaskan bahwa para pelaku memiliki kendali penuh atas penghasilan mereka dan tidak ada bukti bahwa mereka disiksa atau dieksploitasi. Selain itu, para wanita Thailand yang bertindak sebagai penerjemah tidak terkait dengan aktivitas kriminal.
Meskipun para pelaku menggunakan paspor mereka untuk memasuki Thailand, pihak berwenang mencatat bahwa cedera dan kelainan fisik yang mereka tunjukkan tidak baru dan disebabkan oleh kecelakaan di masa muda mereka.
Baca Juga: Tiongkok Uji Coba Bebas Visa 6 untuk Negara, Ada Indonesia?
Di sisi lain, kelompok pengemis asal Yordania juga ditangkap karena keributan dan pelecehan di area Nana Bangkok. Visa mereka telah dicabut, dan mereka ditahan untuk dideportasi.
Disebutkan tidak ada keterkaitan antara kelompok ini dan para pengemis Tiongkok.
Pihak berwenang masih mencari seorang pria Tiongkok yang melaporkan terlihat mengemis di daerah Lat Krabang Bangkok.
Baca Juga: Fakta Trovant, Batu 'Hidup' Destinasi Wisata Unik Rumania