Ini Alasan Mengapa Kerang Tiram Mentah Berisiko Sebabkan Keracunan Makanan

Doyan makan kerang tiram mentah? Yuk, simak informasinya berikut ini.

Arendya Nariswari
Rabu, 20 Juli 2022 | 12:37 WIB
Ilustrasi kerang atau tiram mentah. (Pixabay/photo-graphe)

Ilustrasi kerang atau tiram mentah. (Pixabay/photo-graphe)

Guideku.com - Penggemar makanan laut alias seafood tentu saja sudah tidak asing lagi dengan hidangan tiram mentah yang bisa langsung disantap dengan lemon sebagai pelengkap 

Buah atau irisan lemon sengaja disandingkan dengan tiram mentah agar bau amis berkurang. Tetapi ternyata, tidak sedikit kasus keracunan makanan yang diakibatkan oleh konsumsi tiram mentah. 

Sebagian besar orang di luar negeri megalami infeksi norovirus usai menyantap tiram mentah. 

Baca Juga: Coba 2 Cara untuk Bikin Daging Empuk, Ternyata Ini Hasilnya

Sakit perut secara tiba-tiba, diare, muntah menjadi beberapa gejala seseorang terinfeksi norovirus. Menurut laman Insider, gejala ini dapar terjadi selama kurang lebih satu hingga tiga hari. 

Tiram dapat menyerap virus dan bakteri berbahaya

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. krang tiram (Sumber: Shutterstock)

Dihimpun dari laman Suara.com, tiram sangat berbahaya untuk dimakan mentah karena mereka makan dengan menyaring air laut.

Baca Juga: Masak Nasi Pakai Life Hack TikTok, Endingnya Malah Bikin Ngakak

Saat air laut menghangat, lebih banyak virus dan bakteri berkembang biak, yang mengarah pada risiko yang lebih besar terkena kontaminasi tiram.

"Mereka menyerap virus dan patogen ke dalam daging mereka. Ini adalah proses yang membantu membersihkan air, tetapi tidak membantu konsumen kerang mentah," kata pengacara keamanan pangan Bill Marler.

Beberapa bakteri, seperti vibrio, muncul secara alami di dalam dan di sekitar tempat kerang di mana airnya hangat.

Baca Juga: Super Praktis! Viral Bibimbab Instan Tinggal Tambah Air Panas

Kuman lain, seperti norovirus dan virus hepatitis A, juga berakhir di air bersamaan dengan bahan limbah.

Kedua virus tersebut dapat menyebar melalui fecal oral, yang berarti bahwa limbah yang tidak diolah menimbulkan risiko kontaminasi.

Polusi plastik juga memungkinkan virus tertentu bertahan lebih lama di air. Penelitian menemukan bahwa virus yang mirip dengan norovirus dapat tetap menular hingga tiga hari pada sepotong kecil plastik, meskipun bukti terkuat datang dari eksperimen di air tawar.

Baca Juga: Sempat Panik Karena Dibentak, Pelanggam Barista Ini Berakhir Tertawa

(Suara.com/Rosiana Chozanah)

Berita Terkait TERKINI
Dedi Mulyadi kunjungi barak militer yang membina remaja bermasalah, terutama perempuan pengguna "Kawa Kawa"....
food | 10:22 WIB
Umar Patek memilih menyeduh 'damai' melalui secangkir kopi di Ramu Kopi....
food | 10:00 WIB
Setelah mengonsumsi banyak daging kurban, kadar kolesterol dalam tubuh bisa meningkat....
food | 10:00 WIB
Di Sumatera Selatan, tren jajan tampaknya sudah menjadi gaya hidup harian, terutama bagi kalangan ibu rumah tangga....
food | 10:00 WIB
Bagaimana cara mengetahui kolesterol kita naik usai makan daging kurban?...
food | 10:00 WIB
Ide resep olahan daging kurban selain sate yang mudah dan cepat dimasak di rumah....
food | 10:00 WIB
Setiap kuliner khas ini juga menyimpan cerita dan tradisi yang melekat kuat....
food | 14:27 WIB
Ibadah haji juga jadi momen mencicipi kuliner khas Arab Saudi. Apa saja makanan khas Arab yang jadi favorit jemaah Indon...
food | 10:00 WIB
Olahan makanan di Kediri berbeda dari olahan makanan Jawa Timur lainnya....
food | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak