Mengenal Pagpag, Masakan Olahan dari Buangan Makanan di Filipina

Mengenal "pagpag" junk fodd sesungguhnya, yakni olahan masakan yang dibuat dari sisa-sisa makanan yang dibuang dan dimasak ulang untuk warga miskin di Manila, Filipina.

Caca Kartiwa
Minggu, 26 November 2023 | 14:00 WIB
ILUSTRASI. Junk food (Unsplash/ Nathan Dumlao)

ILUSTRASI. Junk food (Unsplash/ Nathan Dumlao)

Guideku.com - Hidup di tengah kekurangan di kota besar, khususnya di Manila, Filipina, merupakan tantangan serius, terutama dalam hal menyediakan makanan setiap hari, yang dikemudian waktu muncul istilah "pagpag".

Dalam konteks ini, muncul istilah "pagpag", yang berasal dari bahasa Tagalog dengan arti harfiah mengibaskan kotoran dan debu pada sesuatu. Namun, di pemukiman kumuh Manila, istilah ini merujuk pada daging yang diambil dari tempat pembuangan sampah, kemudian dibersihkan dan dimasak ulang menjadi hidangan murah.

Pagpag telah menjadi bagian integral dari kuliner kumuh di Filipina, dan belakangan ini, fenomena ini bahkan menjadi bisnis menguntungkan baik bagi para pencari barang bekas di tempat pembuangan, maupun pemilik restoran kecil yang membeli daging yang dibuang dengan harga murah dan mendaur ulangnya menjadi berbagai hidangan.

Baca Juga: Rossa Konser di Bandung Gandeng Ryeowook Super Junior: Catat Waktu dan Harga Tiket

Menurut laporan EFE, satu bungkus daging pagpag biasanya dijual seharga 25 hingga 30 peso (setara Rp 6.900 hingga Rp 8.300) cukup untuk pemilik usaha makanan di kawasan kumuh memasak menjadi beberapa porsi dan menjualnya dan mengambil keuntungan.

Sebelum dimasak ulang, daging tersebut dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sampah yang mungkin bersentuhan dengannya di tempat pembuangan, dan tulangnya dihilangkan.

Setelah itu, daging dicampur dengan berbagai saus, sayuran, dan rempah-rempah sebelum disajikan kepada pelanggan.

Baca Juga: Wisata Kuliner di 'Snail Farm', Pengalaman Unik Menikmati Siput Goreng Korea

Pada awalnya, pagpag hanya menjadi pilihan terakhir bagi warga kumuh, dikonsumsi pada hari-hari terburuk ketika tidak cukup uang untuk makanan pokok.

Namun, dengan tingginya inflasi pangan yang membuat sulit untuk membeli makanan baru, pagpag kini telah menjadi hidangan sehari-hari bagi banyak keluarga.

Meskipun sebagian daging didaur ulang ini mungkin sudah pernah dimakan sebelumnya oleh orang lain sebelum dibuang, sebagian pengonsumsi pagpag meyakini keamanannya karena proses pencucian sebelum dimasak ulang.

Baca Juga: Tentang Gunung Prau, Objek Hiking Awkarin dan Dara Arafah

Meski ada yang menganggapnya lezat dan bergizi, otoritas kesehatan di Filipina menganggapnya sebagai risiko kesehatan serius.

Terkadang, makanan yang dibuang bisa disemprot dengan disinfektan sebelum dibuang, namun dalam beberapa kasus, makanan ini menjadi sarang patogen berbahaya seperti salmonella karena disimpan dalam kondisi yang tidak tepat untuk waktu yang lama.

Komisi Anti-Kemiskinan Nasional (NAPC) juga telah memperingatkan mengenai risiko mengonsumsi pagpag, menyatakan bahwa makanan ini tidak bergizi dan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan anak-anak.

Selain itu, risiko penularan penyakit seperti hepatitis A, kolera, dan tifus juga menjadi kekhawatiran serius.

Berita Terkait TERKINI
Dokter spesialis anak dr Dian Sulistya Ekaputri mengatakan susu formula memang mengandung banyak nutrisi....
food | 10:00 WIB
Cara dan Syarat Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Ikuti Langkah Berikut...
food | 10:00 WIB
Pramono Anung pun menyebutkannya satu persatu, seperti yang Suara.com kutip dari akun TikTok @kulineronsunday....
food | 10:00 WIB
Di vlog terbaru, Nikita Willy mengaku tidak minum kopi selama hamil, nih....
food | 10:00 WIB
Terlepas dari pro-kontra kenaikan PPN, kebutuhan protein hewani tetap bisa dipenuhi dengan alternatif ikan-ikan berikut ...
food | 10:00 WIB
Sepanjang tahun 2024, ada beragam jenis makanan yang tiba-tiba viral di Indonesia. Tak perlu berlama-lama, mari kita bah...
food | 10:00 WIB
Apel dapat anda konsumsi dengan sayuran apa pun terutama dengan kubis....
food | 10:00 WIB
Salah satu menu bakaran yang rekomended untuk merayakan Tahun Baru yaitu menu frozen food. Nah berikut ini menu bakaran ...
food | 10:00 WIB
Banyak responden di Indonesia menggunakan akhir tahun sebagai alasan untuk menunda makan yang sehat agar dapat menikmati...
food | 10:00 WIB
Pemerintah telah menetapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025....
food | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak