Food
Tren Permen Garam Himalaya, Kenali Bahaya untuk Kondisi Orang Seperti Ini
Permen garam himalaya tengah menjadi trend di Malaysia, tetapi tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Dany Garjito

Guideku.com - Permen garam Himalaya kini sedang menjadi tren di Malaysia. Produk tersebut banyak dijual bebas di supermarket.
Rasa permen garam himalaya sendiri merupakan kombinasi antara asin, manis, dan asam. Perpaduan itu membuatnya sangat adiktif dan menyegarkan.
Baca Juga
Konsep Baru Peranakan Indo-Chinese Klasik, Djaman Doeloe Resto and Bar Hadirkan Little Nyonya Buffet
Dua Tahun Berlalu, Akhirnya Wanita Ini Tahu Pengagum Rahasia yang Diam-Diam Memberinya Cokelat
Ditanya Mengapa Babi Diciptakan tapi Haram, Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad
Anak Sulung Ridwan Kamil Terseret Arus Sungai Aare, Warganet Banjiri Rating Google Maps dengan Doa
Jepang Longgarkan Aturan Perjalanan COVID-19, Warga Boleh Kunjungi AS Tapi Diminta Hindari Timur Tengah
Namun dilansir dari World of Buzz, tidak semua orang cocok mengonsumsi permen garam himalaya tersebut. Menurut Mohd Khairul Azuan, seorang ahli diet mengatakan melalui Facebooknya bahwa permen tersebut mengandung kadar natrium tinggi.
Ia juga menjelaskan lebih detail alasan tidak semua orang bisa mengonsumsi permen garam himalaya tersebut. Mohd Khairul menjelaskan bahwa tubuh kita selalu mendapat asupan sejumlah natrium alias garam melalui makanan.
Asupan natrium dari makanan itu dinilai sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh menusia. Sehingga konsumsi permen garam himalaya justru akan menambah asupan natrium dalam tubuh.

Menurutnya, permen tersebut bukanlah permen biasa karena mengandung garam himalaya. Mengonsumsinya justru akan memperburuk keadaan seseorang dengan riwayat kesehatan tertentu.
Hal itu khususnya bagi orang yang menderita masalah tekanan darah tinggi, jantung hingga ginjal. Kandungan natrium berlebihan akibat konsumsi permen garam himalaya bisa memperburuk kondisi.
Mohd Khairul juga memeringatkan semua ibu hamil untuk tidak mengonsumsi permen garam himalaya tersebut. Pasalnya, permen ini bisa meningkatkan risiko kehamilan akibat hipertensi (PIH).
Dia juga menambahkan sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa asupan garam kurang dari 1 gram dapat menurunkan kemungkinan orang menderita stroke sekitar 10 persen dan sakit jantung 5 persen.

Perlu diketahui, asupan garam harian pada orang dewasa, biasanya sekitar 2.000 mg. Jadi, mengapa kita tidak boleh mendapat asupan garam berlebih?
- Makanan yang kita konsumsi mungkin mengandung hingga 12% dari asupan natrium harian.
- Sodium yang ditambahkan ke makanan selama memasak mengandung hingga 5% dari asupan natrium harian kita.
- Sodium yang kita tambahkan ke makanan bisa mengandung hingga 4% dari asupan natrium harian kita.
- Makanan olahan yang kita makan mengandung hingga 77% dari asupan natrium harian kita.
Penderita tekanan darah tinggi tentu harus berhati-hati. Hal itu mengingat kenaikan tekanan darah secara langsung telah dikaitkan dengan peningkatan asupan natrium.
SUARA.com/Shevinna Putti Anggraeni