Guideku.com - Pernahkah kamu mematikan ventilasi udara di kabin pesawat tatkala mengudara?
Tidak sedikit dari kamu pasti pernah melakukannya, terlebih saat merasa hawa kabin terlalu dingin.
Namun siapa sangka, menutup ventilasi udara yang berada di kabin pesawat memiliki dampak buruk yang memperbesar kemungkinan penyakit tersebar.
Baca Juga: Ogah Diamankan, Bule Penampar Petugas Imigrasi Doakan Indonesia Tsunami
Laporan Express menyebut ventilasi udara di kabin pesawat dapat berfungsi mencegah penyebaran penyakit di dalam kabin.
Ventilasi tersebut juga membantu penumpang agar merasa nyaman saat berada dalam ruangan tanpa saluran pertukaran udara.
Saat ventilasi ditutup, partikel penyakit dari seseorang dalam kabin mudah menjalari penumpang lainnya.
Baca Juga: Bikin Bingung Pengunjung, Turis Ini Lakukan Yoga di Restoran Cepat Saji
Terutama jenis penyakit yang dapat bertahan hidup di udara selama lima jam, seperti TBC dan meningitis.
Dengan membuka ventilasi udara, virus dan bakteri dapat diserap lantas dibuang melalui saluran pembuangan yang akan dipindahkan saat melakukan pendaratan.
Baca Juga: Bikin Melongo, Restoran Ini Tetap Nekat Buka Meskipun Badai Salju
Namun, membuka ventilasi udara tak lantas menghindarkan kita dari bahaya. Laporan World Health Organization (WHO) menyebut udara dalam pesawat mudah terkontaminasi dengan bermacam partikel yang berasal dari oli mesin, zat yang melapisi pesawat dan banyak lainnya.