Guideku.com - Bagi kamu yang tinggal di daerah Bali, pasti sudah tak asing lagi dong, dengan kain gringsing?
Ya, kain gringsing ini merupakan karya tenun tradisional Indonesia yang sangat istimewa.
Terbilang istimewa karena pembuatan kain gringsing ini membutuhkan keahlian dalam menggunakan teknik dobel ikat.
Baca Juga: Ternyata ini 5 Alasan Mengapa Pesawat Berwarna Putih
Kain gringsing ini merupakan salah satu maha karya asli Desa Tenganan, Bali.
Kata khas Bali ini berasal dari gring yang artinya sakit dan sing artinya tidak.
Baca Juga: Salut, Rossa Rela Tak Dibayar Demi Pariwisata Indonesia
Gringsing jika diartikan, ternyata mengandung makna tidak sakit yang bukan lain adalah tolak bala.
Bukan cuma seminggu atau satu bulan untuk menyelesaikan motif dari kain gringsing ini, travelers.
Untuk membuat kain gringsing seutuhnya, seorang pengrajin membutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun lamannya. Wow, lama banget ya, genks!
Baca Juga: Investigasi Lion Air JT 610, Ini Hasil Lengkapnya
Perendaman kain pada minyak kemiri juga memakan waktu kurang lebih 40 hari lamanya.
Buah kemiri yang digunakan juga harus diambil dari hutan langsung, bukan milik individu.
Hal ini dilakukan berdasarkan awig-awig atau aturan adat Bali.
Baca Juga: Geprek Gandolan, Cara Kekinian Nikmati Mi Instan Dalam Keranjang
Karena pembuatanya cukup lama, jadi nggak heran kalau kain gringsing ini dibanderol dengan harga jutaan rupiah.
Warna alami dari kain gringsing ini juga berasal dari bahan alami seperti minyak kemiri, kelopak pohon, kepudung putih dan kulit akar mengkudu.
Biasanya kain gringsing ini digunakan dalam sejumlah acara di Bali seperti potong gigi dan pernikahan.
Wah, unik sekali ya proses pembuatan dan motif dari kain gringsing ini.
Apakah kalian berminat untuk membeli kain gringsing yang cantik ini ketika sedang liburan di Bali?