Melihat Hasankeyf, Kota Sejarah di Turki yang Terancam Hilang Tahun 2019

Selalu ada korban di setiap pembangunan.

Galih Priatmojo | Aditya Prasanda
Rabu, 09 Januari 2019 | 16:00 WIB
(Wikimedia Herbert Frank)

(Wikimedia Herbert Frank)

Guideku.com - Hasankeyf, kota kecil di tenggara Turki ini diprediksi akan lenyap dalam beberapa bulan mendatang.

Lebih dari 12.000 tahun, mayoritas orang Kurdi menghuni kota ini. Kini mereka tengah dihadapkan dengan ancaman banjir besar yang mengancam kelangsungan tempat tinggal mereka bersama 3.000 warga Hasankeyf lainnya.

Ancaman itu, sebuah danau buatan, proyek bendungan PLTA Ilisu yang dibangun di hilir Sungai Tigris.

Baca Juga: Beyonce Kalahkan Mona Lisa Sebagai Pendongkrak Jumlah Pengunjung Louvre

PLTA Ilisu merupakan salah satu bagian Proyek Anatolia Tenggara, sebuah proyek pengembangan lahan yang digadang-gadang mampu meningkatkan ekonomi kota marjinal macam Hasankeyf melalui pemanfaatan energi hidroelektrik dan irigasi.

Proyek bendungan PLTA nan ambisius akan menyebabkan aliran Sungai Tigris meluap dan menenggelamkan hunian di sekitarnya.

(Wikimedia Anonymous)
(Wikimedia Anonymous)

 

Baca Juga: Black Tiger Spring, Sumber Mata Air di Cina yang Bisa Langsung Dikonsumsi

Pro dan kontra pun bermunculan di antara penduduk Hasankeyf.

Satu dari mereka, Ayhan, seorang warga Hasankeyf yang gencar menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan PLTA yang disokong pemerintah Turki tersebut. Melalui kelompok 'Keep Hasankeyf Alive', Ayhan mendedikasikan waktu dan energinya demi mempertahankan tanah leluhurnya.

Ayhan bersikeras, sebab di Hasankeyf terdapat begitu banyak warisan sejarah nan luar biasa dari peninggalan kerajaan Asyur, Romawi hingga Dinasti Seljuk.

Baca Juga: Mengapa Porsi Nasi Padang Selalu Lebih Banyak Saat Dibungkus?

''Tiap kali menggali lahan di kota ini, kamu akan menemukan peninggalan dari peradaban yang berbeda. Menghancurkan Hasankeyf sama halnya dengan melakukan tindak kejahatan besar,'' ungkap Ayhan seperti dikutip Guideku.com dari AFP.

Di sisi yang berlawanan, pemerintah Turki menolak mentah-mentah kritik Ayhan dkk. Mereka mengaku telah melakukan segalanya demi menyelamatkan situs sejarah di Hasankeyf. Seperti pemindahan sisa masjid Ayyubid yang dibangun pada abad ke-14.

Ayhan dan warga yang kontra mengganggap sebaliknya usaha relokasi tersebut akan membuat Hasankeyf tak ubahnya situs konstruksi yang kehilangan ruhnya.

Baca Juga: Film Bird Box Booming, Rumah Lokasi Syuting jadi Sasaran Turis

(Wikimedia Herbert Frank)
(Wikimedia Herbert Frank)

 

Berbeda dengan Ayhan, salah seorang warga yang pro, Ahmed Akdeniz percaya rencana pembangunan yang dicanangkan rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan akan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat setempat.

Laporan AFP menyebut, proyek ini ditargetkan akan selesai tahun 2019.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak