Travel
Udang Keramat di Buton, Berani Bawa Pulang Kena Malapetaka
Beragam mitos menyelimuti fenomena udang keramat tersebut.
Dany Garjito | Aditya Prasanda

Guideku.com - Bertolak 50 kilometer dari pusat Kota Pasarwajo, Danau Udang Merah membentang di sekitar kawasan Pantai Koguna.
Danau keramat berukuran 70 x 25 meter ini merupakan rumah bagi ratusan udang merah yang berkembang biak secara alami di danau tersebut.
Baca Juga
Disebut Mirip Wika Salim, Video Cewek Cantik Bikin Kopi di Warung Jadi Sorotan
Resep Ayam Suwir Sederhana, Kaya Bumbu dan Cocok Dijadikan Menu Makan Siang
5 Fakta Sofitel Nusa Dua, Resor Tepi Pantai yang Jadi 'Rumah' Bagi Peserta G20 Bali
Mampu Bertahan Selama Pandemi, Destinasi Wisata Air Panas Toya Devasya Bali Raih The Transformative Award 2022
Jarang Diketahui, Ini Kelebihan Pizza untuk Kesehatan Seseorang
Bukan sembarang hewan, udang merah dalam danau itu begitu disakralkan warga. Bahkan para pengunjung dilarang berenang dan membawa pulang udang merah jika tak ingin dirundung malapetaka.

Sejak ditemukan tahun 1971, danau unik yang terletak di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimo Selatan, Buton ini memancing minat banyak wisatawan dan peneliti yang ingin lebih mendalami seluk beluk udang keramat.
Beberapa mitos yang beredar di kalangan warga menyebut kawanan udang merah itu merupakan jelmaan tentara Kerajaan Buton yang dikutuk.
Sementara sejumlah sumber lainnya mengatakan udang merah muncul sebab titah Raja Buton yang kelaparan saat melarikan diri bersama tentaranya ke danau keramat.