Mengenal Onna Bugeisha, Samurai Wanita Jepang, Prajurit nan Terlupakan
Guideku.com - Di Jepang, sangat jarang kita mendengar peran wanita dalam setiap pertempuran yang begitu maskulin.
Wanita selalu digambarkan sebagai korban, pemanis dan figuran di setiap babak sejarah yang kerap dihadirkan dalam film dan literatur Negeri Matahari Terbit.
Samurai, misalnya selalu digambarkan sebagai sosok pria tangguh yang terlatih dan kerap jadi garda depan dalam setiap pertempuran berdarah.
Baca Juga: Bagasi Wings Air dan Lion Air Tak Lagi Gratis, Catat Tanggalnya
Tak banyak yang tahu, dalam sejarah Jepang yang penuh pertikaian, samurai wanita atau yang disebut sebagai Onna Bugeisha turut andil menentukan arah sejarah Jepang.
Keberadaannya begitu berbeda dengan samurai pria yang menempuh jalan pedang, dan memutuskan menjadi samurai sebagai jalan hidupnya. Onna Bugeisha belajar menggunakan senjata sebab desakan dan kebutuhan melindungi desa yang kekurangan prajurit dari kalangan pria.
Baca Juga: Greget, Wanita Ini Potong Durian Pakai Gergaji Setelah Ditolak Masuk Kereta
Kala itu, penduduk desa di Jepang menolak menyewa prajurit bayaran saat pertempuran pecah. Sebagai gantinya, mereka mendidik anak gadis di desa agar cakap saat menghadapi pertempuran untuk melindungi desa dan keluarga.
Wanita-wanita tangguh ini mahir menggunakan anak panah, keiken, pedang dan seni olah pisau tantojutsu. Berbeda dengan samurai pada umumnya, Samurai Bugeisha juga dikenal tak kompromistis.
Baca Juga: Hiii Jorok, Pria Ini Temukan 3 Kecoa di Dalam Minuman Bubble Tea Miliknya
Salah satu tokoh Onna Bugeisha nan terkemuka, Nakano Takeko dikenal memimpin pasukan pemberontakan terhadap Tentara Kekaisaran Jepang pada abad ke-19.
Ada pula Tomoe Gozen yang hidup di akhir abad ke-12 dan berjuang dalam Pertempuran Awazu.