Bagaimana Overtourism di Belanda Membumi Hanguskan Bloemenmarkt?

Ketika turis menghancurkan peradaban kota Amsterdam.

Dinar Surya Oktarini | Aditya Prasanda
Minggu, 21 April 2019 | 13:00 WIB
(Wikimedia Commons Zak MC)

(Wikimedia Commons Zak MC)

Guideku.com - Bloemenmarkt, pasar bunga terapung satu-satunya di Belanda ini terpaksa ditutup akibat overtourism.

Pasar yang mengapung di perairan Amsterdam ini pertama kali beroperasi tahun 1943.

Di dalamnya, dapat kita simak bermacam toko bunga dan toko pernak-pernik menjajakan aneka hiasan, dan bunga-bunga yang meneduhkan pandangan.

Baca Juga: Dari Siluman Sampai Noni Belanda, Ini 4 Danau Mistis di Indonesia

Nahas, nasib toko bunga di Bloemenmarkt terkatung-katung, terhimpit animo turis yang tak terbendung, dan tergerus popularitas toko hiasan lain di sekitarnya.

(Wikimedia Commons Yair Haklai)
(Wikimedia Commons Yair Haklai)

 

Masifnya jumlah turis yang bervakansi ke Belanda kian meningkat setiap tahun. Laporan Insider menyebut sekitar 18,5 juta wisatawan menyambangi Negeri Kincir Angin dan meningkat menjadi 23 juta wisatawan pada tahun 2025.

Baca Juga: 2020, Pemerintah Amsterdam Batasi Kunjungan Turis ke Red Light District

Padatnya kunjungan wisatawan ini konon disebabkan murahnya tiket penerbangan menuju Belanda.

Sementara turis yang membludak tak teratasi, kunjungan mereka yang kerap berkelompok, acap membuat para pedagang bunga kehilangan pelanggan.

''Penerbangan murah membuat wisatawan membanjiri Eropa. Sepanjang hari kami harus beteriak pada mereka agar tidak memotret. Turis-turis yang kerap bergerombolan itu juga membuat saya sulit membedakan mana pelanggan saya sendiri,'' keluh Michael Saarlos, salah seorang pedagang di Bloemenmarkt, seperti dikutip Guideku.com dari The Insider.

Baca Juga: Missiemuseum Steyl, Museum Ingatan Para Misionaris di Belanda

(Wikimedia Commons Veronique Mergaux)
(Wikimedia Commons Veronique Mergaux)

 

Seperti halnya Saarlos, tak sedikit penjual bunga di Bloemenmarkt yang menganggap pemerintah kota Amsterdam gagal mengentaskan overtourism di kota tersebut.

Meski demikian beberapa langkah kongkret mulai diterapkan, dari pembongkaran ikon 'I am Amsterdan' di Museum Square yang jadi pusat swafoto turis, pelarangan tur berkelompok di Red District, penerapan pajak wisata sebesar 7 persen, peraturan Airbnb yang diperketat hingga pembatasan pengembangan hotel dan toko di kawasan ramai wisatawan.

Berita Terkait TERKINI
Mana saja destinasi wisata yang tersembunyi di Raja Ampat?...
travel | 11:23 WIB
Cermati penjelasan singkat berikut ini dan dapatkan insight mengenai bolehkah haji dengan berutang? Semoga berguna!...
travel | 10:00 WIB
Itinerary adalah perencanaan yang harus disiapkan oleh kamu sebelum bepergian....
travel | 10:00 WIB
'Pakai visa apa kak? Kok bisa berangkat?' tanya netizen....
travel | 12:59 WIB
Kota Wina di Austria selama tiga tahun berturut-turut berhasil menempati posisi pertama sebagai negara paling layak huni...
travel | 10:00 WIB
Issa Xander cuma punya paspor Amerika Serikat....
travel | 10:00 WIB
Simak 12 rekomendasi lokasi wisata gratis dan menarik untuk opsi liburan hemat dan minim biaya....
travel | 10:00 WIB
Taman-taman asri ini dapat menjadi tempat healing dari hiruk-pikuk perkotaan. Baik untuk berolahraga, bersantai, atau me...
travel | 10:00 WIB
Bingung mau ke mana di akhir pekan? Coba saja rekomendasi tempat wisata Jakarta viral terbaru berikut ini....
travel | 10:00 WIB
Masih belum menemukan tujuan liburan akhir tahun? Simak di sini untuk dapat rekomendasi 10 wisata hidden gem di Bali yan...
travel | 10:00 WIB
Tampilkan lebih banyak