Travel
Manusia Bisa Tewas di Sini, Menyibak Misteri The Eye of Sahara di Afrika
Pusaran misterius di jantung Sahara.
Galih Priatmojo | Aditya Prasanda

Guideku.com - Perkenalkan, inilah Richat Structure atau dapat juga disebut sebagai The Eye of Sahara (Mata Sahara).
Pusaran berdiameter 48 kilometer ini merupakan salah satu misteri alam terbesar yang dapat ditemukan di gurun terluas di muka bumi, Sahara di Afrika.
Baca Juga
6 Destinasi Ekowisata Lokal, Hidden Gem yang Jadi Buruan Para Wisatawan
Beli Bumbu dan Sayur Sedikit Habis Rp50 Ribu, Publik: Dunia Dapur Sedang Tidak Baik-baik Saja
Bali Jadi Tujuan Work From Anywhere, Menparekraf Sandiaga Segera Rampungkan Visa Digital Nomad
Viral Wanita Alami Kejadian Ngeri Waktu Bikin Makan Siang, Publik Heran dengan Reaksinya
Viral Pria Minta Dinas Pariwisata Tertibkan Pedagang di Kawah Sikidang, Publik: Masih Wajar Kok
Fenomena alam ini pertama kali terdeteksi saat NASA melakukan operasi Gemini IV, sebuah proyek penyisiran luar angkasa pada tahun 1965.
Tatkala para astronot mengambil beberapa sudut bumi, dari luar angkasa mereka mendapati sebuah pusaran yang tak lazim di tengah Gurun Sahara.
Dalam penjelasan tertulisnya, NASA menyebut kondisi geografis di The Eye of Sahara disebabkan aktivitas meteorit dengan tingkat sirkularitas nan tinggi.

Sejumlah ilmuwan meyakini, medan The Eye of Sahara yang dilapisi unsur bebatuan macam riolit, karbonatit, kimberlit hingga gabro ini begitu ekstrem dengan kandungan suhu tinggi sehingga tak ada manusia yang sanggup bertahan hidup di sini.
NASA sendiri mengambil potret The Eye of Sahara dari ketinggian 410 kilometer.