Travel

Ngotot Tak Mau Ketinggalan Pesawat, Wanita Ini Ngaku Bawa Bom

Demi menghentikan pesawat, wanita ini pun rela mengarang cerita soal bom.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati

Ilustrasi bagasi. (Pixabay)
Ilustrasi bagasi. (Pixabay)

Guideku.com - Travelers yang kerap naik pesawat pasti sudah tahu bahwa kata "bom" merupakan sesuatu yang terlarang di bandara.

Bahkan dalam konteks bercanda saja, seorang penumpang pesawat bisa mengalami tuntutan serius jika menyebut-nyebut soal bom.

Namun, lain halnya dengan wanita satu ini. Lantaran ketinggalan pesawat, wanita ini pun membuat drama dan mengaku jika bagasi yang sudah masuk pesawat mengandung bom.

Dilansir dari laman Independent, penumpang pesawat tersebut diketahui bernama Hope L. Webber (53) dan hendak naik maskapai American Airlines.

Webber diketahui ketinggalan pesawat karena terlalu asyik bersantai di lounge. Padahal, bagasinya sudah terlanjur masuk pesawat saat check-in.

Mengetahui bahwa dirinya tak bisa naik pesawat yang sama dengan bagasinya, wanita ini pun mengamuk. Awalnya, Webber menyebut jika dirinya adalah frequent flier.

Kemudian, Webber menuntut agar tasnya dikeluarkan dari pesawat atau dia harus naik pesawat yang sama.

Ketinggalan Pesawat, Wanita Ini Ngaku Bawa Bom (twitter.com/katiehinsen)
Ketinggalan Pesawat, Wanita Ini Ngaku Bawa Bom (twitter.com/katiehinsen)

Saat mengetahui permintaannya tidak dikabulkan, Webber pun memutuskan untuk mengarang cerita. Akhirnya, dia mengklaim jika bagasinya berisi bom.

"Penerbanganku ditunda karena seorang wanita membuat drama. Pesawat sudah ditutup dan akan pergi ketika dia tiba di gerbang keberangkatan," cuit salah satu penumpang yang marah.

Akibat ulahnya ini, seluruh pesawat dan terminal pun dievakuasi. Tas Webber akhirnya dikeluarkan, sementara tim penjinak bom melakukan pemeriksaan.

Webber sendiri akhirnya ditangkap dengan tuduhan membuat laporan darurat palsu dan laporan terorisme palsu. Aksi nekatnya ini juga membuat banyak penumpang lain marah.

"Dia berpikir bahwa terbang di pesawat yang sama dengan tasnya lebih penting dibandingkan ratusan penumpang lain. Kuharap dia tidak boleh terbang lagi," tandas penumpang lain.

Berita Terkait

Berita Terkini