4 Ahli Memprediksikan Potensi Tsunami Susulan di Selat Sunda

Gunung berapi Anak Krakatau sedang melalui fase aktif saat ini.

Dany Garjito
Rabu, 26 Desember 2018 | 15:30 WIB
Suasana pasca tsunami di kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Suasana pasca tsunami di kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Guideku.com - Empat pakar tsunami yang berasal dari Inggris memprediksi bahwa gelombang laut tinggi masih akan melanda Indonesia, pasca peristiwa tsunami di Banten dan Lampung yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu.

Prediksi tersebut disampaikan sehari setelah lebih dari 200 orang tewas oleh gelombang tsunami di Selat Sunda karena dipicu oleh letusan Gunung Anak Krakatau.

Dikutip dari Suara.com, Richard Teeuw, peneliti tsunami dari University of Portsmouth Inggris, mengatakan bahwa jika aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau berlanjut, kemungkinan adanya tsunami lain tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Menikmati Ramen Seorang Diri di Restoran Kokku Ramen Jakarta

"Kemungkinan, tsunami lebih lanjut di Selat Sunda akan tetap ada ketika gunung berapi Anak Krakatau sedang melalui fase aktif saat ini. Karena itu, mungkin akan memicu tanah longsor lebih lanjut," kata Teeuw, dikutip dari Channel News Asia.

Jacques-Marie Bardintzeff, peneliti tsunami lainnya dari University of Paris-South juga meminta masyarakat untuk waspada karena gunung berapi sedang tidak stabil.

Menurut Bardintzeff, survei sonar sekarang diperlukan untuk proses pemetaan dasar laut di sekitar gunung berapi.

Baca Juga: Awas Pusing, Ini Tips Berbelanja di Chatuchak Weekend Market Bangkok

BACA JUGA: Sebelum Tsunami Selat Sunda, Begini Kondisi Bawah Laut Gunung Anak Krakatau

"Tapi, sayangnya survei kapal selam biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diorganisasi dan dilaksanakan," ujar Bardintzeff.

"Tsunami dahsyat yang terjadi karena letusan gunung berapi jarang terjadi. Salah satu yang paling terkenal (dan mematikan) disebabkan oleh letusan Krakatau pada 1883," kata Bardintzeff.

Baca Juga: Terbengkalai, Penampakan Taman Sinterklas Ini Bikin Kamu Merinding

Bardintzeff menambahkan, Gunung Anak Krakatau telah aktif sejak Juni 2018.

David Rothery dari Open University di Inggris memberikan penjelasan, tsunami yang melanda pesisir selatan Sumatera dan Jawa barat tampaknya terjadi karena keruntuhan bawah air dari Gunung Anak Krakatau.

BACA JUGA: 5 Kawasan Wisata Indonesia yang Wajib Dihindari saat Akhir Tahun

Baca Juga: Canggih, Hotel Berjalan Tanpa Sopir ini Siap Bawa Kamu Kemanapun

Anak Krakatau adalah pulau baru yang muncul sekitar 1928 di kawah yang ditinggalkan oleh Gunung Krakatau. Gunung Krakatau meletus pada 1883 yang letusan besarnya menewaskan sedikitnya 36 ribu orang.

Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda yakni di antara Pulau Jawa dan Sumatra, dekat dengan zona padat penduduk.

"Ombak semacam itu penuh dengan puing, dapat mematikan bagi masyarakat pesisir, apalagi kalau tidak ada peringatan," tutur Teeuw.

BACA JUGA: Banyak Ditemukan Korban Tewas, Ini Kondisi Villa Stephanie Sebelum Tsunami

Simon Boxall dari Southampton University juga mengatakan bahwa wilayah itu juga berada dalam gelombang musim semi.

Menurut Boxall, akan terlihat gelombang tinggi menghantam beberapa wilayah pantai dan memperburuk kerusakan yang terjadi.

SUARA.com/Reza Gunadha

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Empat Pakar Inggris Prediksi Bakal Ada Tsunami Susulan di Selat Sunda

Berita Terkait TERKINI
Di tengah ancaman krisis iklim dan kerusakan alam, banyak orang mulai mempertanyakan bagaimana cara menikmati liburan ta...
travel | 13:18 WIB
Kasus penembakan tersebut menjadi menjadi sorotan terhadap WNA Australia....
travel | 12:13 WIB
Dua orang pendaki tertangkap pada 15 Juni 2025....
travel | 12:50 WIB
Penetapan Dataran Tinggi Dieng sebagai geopark nasional disambut dengan harapan besar, terutama dari para pelaku wisata ...
travel | 11:00 WIB
Aplikasi yang baik akan membantu Anda menghemat waktu dan uang, serta meminimalkan potensi masalah selama proses pemesan...
travel | 10:00 WIB
Diketahui konten itu diunggah oleh akun media sosial TikTok....
travel | 11:15 WIB
Namun Amir meminta Pemda DIY maupun Pemkab Gunungkidul harus memperhatikan jalur-jalur alternatif....
travel | 10:00 WIB
Angela Gilsha mengaku sempat datang ke sana....
travel | 13:22 WIB
Terdapat kenaikan sebesar 8,92 persen dari total kunjungan sebanyak 3.223.229 kunjungan....
travel | 14:27 WIB
Menurutnya peringatan perjalanan dari Australia ini adalah sebuah risiko, namun wisatawan manapun akan aman di Bali jika...
travel | 14:09 WIB
Tampilkan lebih banyak